• Koordinasi Tim Kerja Membangun Rencana Kegiatan Tahun 2024

    Manajemen BBGP Jatim bersama tim kerja dan para koordinatornya mengadakan rapat koordinasi mempersiapkan rencana kegiatan selama satu tahun sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja di Gedung Nusantara 2 BBGP Jatim, Kamis (25 Januari 2024).

  • Sosialisasi Hasil Pendampingan ZI WBK/WBBM 2023

    Sekretaris Tim Kerja RBI BBGP Jatim, Akhmadi, mempresentasikan persiapan pengisian SIAZIK, hasil dari Sosialisasi Pendampingan Pembangunan ZI WBK/WBBM di Lingkungan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Selasa (21/02/2023).

  • Komitmen Bersama Membangun ZI-WBK/WBBM

    Seluruh pegawai BBGP Jatim menandatangani Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Sun Hotel Madiun, Sabtu (04/03/2023).

  • Evaluasi Rutin Jumat Sehat

    Setelah acara olahraga bersama tiap Jumat, pimpinan bersama karyawan BBGP Jatim melakukan evaluasi rutin atas kegiatan yang telah terselenggara selama seminggu. Seluruh peserta apel dapat memberikan masukan guna perbaikan-perbaikan kegiatan yang akan datang.

Kemendikdasmen Perkuat Kapasitas Pendidik dalam Mengimplementasikan SPAB di Satuan Pendidikan

Jakarta, 27 Juli 2025 - Penguatan sistem pelindungan anak dan kesiapsiagaan bencana di lingkungan satuan pendidikan terus dilakukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) secara menyeluruh dan berkelanjutan. Program ini turut mendorong peningkatan kapasitas pendidik melalui forum berbagi praktik baik, salah satunya melalui webinar SPAB Seri 4 bertema “Guru Hebat: Punya SOP Kedaruratan dan Melakukan Simulasi di Sekolah” yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. 

webinar SPAB Seri 4 Guru Hebat Punya SOP Kedaruratan dan Melakukan Simulasi di Sekolah

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Pendidikan Guru (Dirjen GTK PG), Nunuk Suryani dalam kesempatan berbeda mengatakan bahwa pendidikan pengurangan risiko bencana di sekolah menjadi penting untuk dilakukan. Guru sebagai garda terdepan harus membekali para murid tentang pengetahuan kebencanaan supaya sekolah bisa lebih siap dalam memitigasi risiko kejadian. “Ibu/Bapak guru adalah garda terdepan dalam meningkatkan pengetahuan murid terkait pengurangan risiko bencana terutama apa saja yang harus dilakukan mulai dari sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana. Apa yang kita sebagai guru bisa lakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi di sekolah,” jelasnya. 

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, menegaskan bahwa penguatan Standard Operating Procedure (SOP) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan prosedur operasional standar mengenai kedaruratan dan pelaksanaan simulasi bencana secara berkala merupakan komponen penting dalam membangun sistem pendidikan yang aman dan tangguh. Setiap satuan pendidikan di Indonesia memiliki SOP kedaruratan yang relevan dengan risiko di lingkungan masing-masing, dan melaksanakan simulasi secara berkala.

webinar SPAB Seri 4 Guru Hebat Punya SOP Kedaruratan dan Melakukan Simulasi di Sekolah

“Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi bentuk nyata dari cinta dan perlindungan kita terhadap anak-anak Indonesia,” ujar Rachmadi saat membuka kegiatan (23/7). Melalui program ini, guru, kepala sekolah, dan komunitas sekolah didorong untuk membangun budaya aman, mengenali risiko, serta menyiapkan respons terpadu dalam situasi krisis.

Kolaborasi dengan berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Dalam kesempatan yang sama, Project Manager Plan Indonesia selaku mitra pelaksana program SPAB, Muhammad Juarsa, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas pendidikan, dinas sosial, dan masyarakat sipil untuk memperluas jangkauan SPAB. Ia juga menyoroti bahwa SPAB tidak hanya fokus pada bencana alam, tetapi juga mencakup perlindungan anak dari kekerasan dan perundungan di sekolah.

webinar SPAB Seri 4 Guru Hebat Punya SOP Kedaruratan dan Melakukan Simulasi di Sekolah

Fasilitator SPAB dari berbagai provinsi juga berbagi pengalaman dalam penyusunan dan pelaksanaan SOP kedaruratan. Ni Putu Nita Anggraini, fasilitator dari Bali, menyoroti pentingnya siswa berkebutuhan khusus mengetahui simulasi bencana. Ia menilai, edukasi SPAB bisa diintegrasikan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS). Sementara itu, fasilitator nasional, M. Andrianto menekankan perlunya evaluasi berkala terhadap SOP sebagai bagian dari pengembangan budaya aman di sekolah.

Webinar juga menyoroti isu perlindungan anak dari kekerasan di lingkungan sekolah. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mengingatkan pentingnya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap sekolah, serta sistem pelaporan yang ramah anak dan mudah diakses.

Pelibatan berbagai pihak terkait dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman bagi anak sangat dibutuhkan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan adalah kunci untuk menciptakan sekolah yang tidak hanya aman dari bencana alam, tetapi juga dari kekerasan dan ancaman lainnya. Karena itu, SPAB menjadi salah satu langkah penting untuk mewujudkan visi tersebut, agar setiap anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan tangguh. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 390/sipers/A6/VII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 Kuatkan Arah Kebijakan melalui Pembelajaran Mendalam

Jakarta, 23 Juli 2025 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, menegaskan bahwa Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 bukan tentang kurikulum baru melainkan merupakan satu rangkaian terintegrasi dari beberapa Peraturan Menteri lainnya dengan pendekatan pembelajaran mendalam.  

webinar Sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025

“Saya tegaskan bahwa Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang telah terbit bukanlah tentang Kurikulum Baru,” ujarnya dalam webinar Sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 yang disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Kemendikdasmen pada Rabu (22/7). 

Mendikdasmen lebih lanjut mengatakan, Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 merupakan satu rangkaian yang terintegrasi dari beberapa Peraturan Menteri (Permen) lainnya seperti Permendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Permendikdasmen Nomor 12 tentang Standar Isi. 

Unduh: Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025

“Karena yang ditekankan adalah (pembelajaran) dengan pendekatan yang integratif, di mana satu pokok bahasan dapat dikaitkan dengan berbagai tema yang sejalan dan mungkin juga dengan lintas mata pelajaran,” imbuhnya.

webinar Sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025

Selain itu, pendekatan pembelajaran mendalam merujuk peraturan terbaru ini bisa diimplementasikan di satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 (K13) maupun Kurikulum Merdeka. “Sehingga keduanya tetap dapat digunakan dan menjadi dasar pengelolaan pembelajaran di satuan pendidikan,” terang Menteri Mu’ti seraya mengajak seluruh insan pendidikan untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menambahkan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam merupakan strategi utama dalam peningkatan kualitas belajar mengajar. “Pembelajaran mendalam mendorong murid tidak hanya sekadar menghafal materi melainkan memahami secara utuh, serta menghubungkan antar konsep dengan menerapkannya dalam konteks yang berbeda,” tuturnya. 

Kepala BSKAP: Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 adalah Penguat Arah Kebijakan

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, mengungkapkan bahwa Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 disesuaikan berdasarkan hasil penyempurnaan kurikulum yang saat ini ada sebagai penguat arah kebijakan. 

“Penyempurnaan tersebut kami wujudkan melalui 8 dimensi profil lulusan, pendekatan pembelajaran mendalam, penerapan Koding dan Kecerdasan Artifisial sebagai mata pelajaran pilihan, kokurikuler yang lebih fleksibel, dan kehadiran pramuka atau kepanduan lainnya sebagai ekstrakurikuler yang wajib disediakan oleh satuan pendidikan,” katanya.

Toni Toharudin Sosialisasi Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025

Toni menjelaskan bahwa 8 Dimensi Profil Lulusan merupakan perwujudan dari tujuan pendidikan nasional serta penyempurnaan dari dimensi profil pelajar pancasila. “Perubahan istilah dari Profil Pelajar Pancasila menjadi Profil Lulusan bukanlah penghilangan nilai-nilai luhur, tetapi justru penguatan posisi capaian karakter terutama kompetensi sebagai bagian dari Standar Kompetensi Lulusan,” jelas Toni.

“Selain itu penguatan kegiatan kokurikuler dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menuju kegiatan yang lebih fleksibel dan berdampak menjadi salah satu bagian dari Peraturan Menteri ini. Kegiatan kokurikuler dapat berbentuk pembelajaran kolaboratif lintas mata pelajaran atau disiplin ilmu, integrasi gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat, dan penguatan intrakurikuler lainnya,” tambah Toni.

Tak hanya itu, Toni juga menyampaikan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam merupakan strategi utama dalam peningkatan kualitas belajar mengajar, mendorong murid tidak hanya sekadar menghafal materi melainkan memahami secara utuh, serta menghubungkan antar konsep dengan menerapkannya dalam konteks yang berbeda.

Penyempurnaan lain yang dilakukan adalah memasukkan mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial sebagai mata pelajaran pilihan mulai dari kelas 5 s.d. 12 pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Mata pelajaran pilihan Koding dan Kecerdasan Artifisial diimplementasikan mulai tahun ajaran 2025/2026 secara bertahap, dimulai dari kelas 5, 7, dan 10 pada SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA/MAK. Untuk Pendidikan Khusus dimulai dari kelas 7 SMPLB/MTsLB dan Kelas 10 SMALB/MALB. Koding dan Kecerdasan Artifisial sebagai mata pelajaran pilihan, mata pelajaran keterampilan pada pendidikan khusus, serta muatan keterampilan pada pendidikan kesetaraan yang berlaku mulai kelas 5 Sekolah Dasar (SD) sampai dengan 12 Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat secara bertahap. 

“Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial adalah bagian dari upaya kita untuk merespons perkembangan teknologi sekaligus mewujudkan manusia Indonesia yang kritis, produktif, beretika, dan bertanggung jawab dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi,” pungkasnya. ***

Sumber: Siaran Pers  Nomor: 375/sipers/A6/VII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Webinar SPAB Seri 3: Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Di tengah ancaman bencana alam yang menghantui berbagai wilayah Indonesia, hadir satu inisiatif penting yang menjadikan sekolah bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga pusat kesiapsiagaan, yakni Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Dalam seri ketiga webinar SPAB yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG), pada Senin 30 Juni 2025, beberapa guru dan kepala sekolah berbagi praktik baik membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Dalam sambutannya, Kepala Bagian Keuangan dan Umum, Setditjen GTKPG, Lilik Fatchuriyah, menyampaikan bahwa Program SPAB, bukan hanya sebatas agenda teknis mitigasi risiko, tetapi merupakan strategi besar untuk menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berkelanjutan. “Sekolah bukan hanya tempat transfer ilmu, tetapi juga tempat pembentukan karakter, penanaman nilai, dan penguatan komunitas,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran kepala sekolah dan guru sebagai garda terdepan. SPAB hanya bisa berjalan efektif bila para pendidik mengintegrasikan pendidikan kebencanaan ke dalam pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, hingga kokurikuler. Pendidikan kebencanaan tidak perlu berdiri sendiri, tetapi bisa melebur dalam berbagai mata pelajaran dan aktivitas sekolah. Dengan begitu, murid tidak hanya paham teori, tetapi juga terlatih dalam praktik nyata.

Lilik berharap, sesi webinar ini menjadi wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman, mulai dari identifikasi risiko, penyusunan rencana tanggap darurat, hingga simulasi evakuasi. Ia mengajak seluruh peserta untuk belajar dari kisah para guru yang telah mengimplementasikan SPAB, agar dapat menularkan inspirasi dan semangat membangun satuan pendidikan yang aman, tangguh, dan berkelanjutan.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang berbagi praktik baik implementasi SPAB di sekolah masing-masing. Ketiganya Ialah Ernanigtyastuti (Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Insan Kreatif Daerah Istimewa Yogyakarta), I Kadek Suwitrayasa (Guru SMA Negeri 2 Bangli, Bali), dan Selvie Larasanti (Guru Sekolah Cikal Bandung).

Dalam paparannya, Ernanigtyastuti menjelaskan bahwa Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan gempa dan bencana alam lainnya. Sejak 2016, SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran (Muhika) memulai inisiatif SPAB secara mandiri. Tidak ada proyek besar maupun anggaran khusus, semuanya dimulai dari kesadaran dan komitmen kecil yang tumbuh dari komunitas sekolah.

Sekolah mulai dengan membuat tim kecil siaga bencana, memasang rambu evakuasi, membuat peta risiko sederhana, hingga menyelenggarakan simulasi evakuasi. Pada 2017, mulai mengadakan ekstrakurikuler “Kelas PRB” yang berfokus pada pengurangan risiko bencana. Mereka juga menyisipkan materi PRB ke dalam LKS dan ujian sekolah.

Inovasi lain yang dilakukan adalah menyediakan tas siaga bencana di kelas, penyediaan APAR, pelatihan pemadaman api, pelatihan pertolongan pertama, hingga memasukkan SPAB ke dalam RKAS tahunan.

Hebatnya, program ini berjalan konsisten selama 9 tahun tanpa hambatan besar. Kuncinya, menurut Ernanigtyastuti, adalah gotong royong, dokumentasi yang rapi, dan semangat warga sekolah. Hasilnya, pada 2019 sekolah ini mendapatkan penghargaan ASEAN Safe School Champion.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Berbeda dengan pendekatan yang dilakukan SD Muhika, I Kadek Suwitrayasa menekankan peran penting struktur formal dalam mengimplementasikan SPAB di SMA Negeri 2 Bangli, Bali. Ia mengawali cerita dengan mengingat kembali gempa tahun 2021 yang menjadi titik balik kesadaran sekolah akan pentingnya kesiapsiagaan.

Langkah pertama yang mereka lakukan adalah membentuk Tim Siaga Bencana Sekolah, menyusun SOP kedaruratan, dan melibatkan komite sekolah, BPBD, serta PMI. Mereka juga menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama dan simulasi evakuasi secara berkala.

Materi Pengurangan Risiko Bencana diintegrasikan ke pelajaran Geografi dan PPKn, menjadikannya bagian dari proses pembelajaran yang formal dan sistematis. Lingkungan fisik sekolah pun diperhatikan, dengan pemasangan rambu evakuasi dan evaluasi kelayakan bangunan.

Kadek mengungkapkan adanya tantangan, seperti minimnya pemahaman awal, keterbatasan fasilitas, koordinasi lintas pihak yang belum optimal, dan kurangnya evaluasi pasca simulasi. Namun dengan pelatihan rutin, penjadwalan yang lebih matang, dan peningkatan komunikasi, sekolahnya berhasil menumbuhkan budaya sadar bencana yang kokoh.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Berbeda dari dua narasumber sebelumnya, Selvie Larasanti mengusung pendekatan yang kontekstual. Di Sekolah Cikal Bandung, pendidikan kebencanaan dikaitkan dengan isu keberlanjutan dan perubahan iklim. Murid diajak belajar secara tematik melalui observasi langsung dan proyek berbasis aksi nyata.

Misalnya, murid kelas 2 SD diminta melakukan observasi ke Sungai Cikapundung, lalu membuat laporan berita dalam bentuk video atau laporan koran. Mereka juga belajar memilah sampah, membuat kerajinan tentang makhluk hidup yang terdampak bencana, dan membersihkan lingkungan sekitar sekolah. Semua ini menjadi bagian dari asesmen pembelajaran.

Kolaborasi juga menjadi kunci pendekatan Sekolah Cikal. Mereka bekerja sama dengan SD Trikarsa, komunitas bank sampah, serta orang tua siswa. Bahkan, murid dilibatkan dalam Cikal Bank Sampah, sebuah kegiatan rutin yang mengajarkan anak tentang siklus sampah dan kontribusi pada lingkungan.

Peran guru dalam pendekatan ini sangat krusial. Menurut Selvie, guru bukan hanya penyampai materi, tapi juga fasilitator, pembelajar sepanjang hayat, dan panutan yang mengajak murid hidup ramah lingkungan secara nyata.

Pada intinya, SPAB bukan sekadar agenda pelengkap dalam pendidikan, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi tangguh dan berdaya. Ketiga guru yang hadir membagikan pendekatan yang beragam, dari gerakan komunitas, pendekatan struktural, hingga pembelajaran kontekstual. Namun semuanya bermuara pada satu hal, yakni membangun budaya sadar bencana di sekolah. ***

Sumber: Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG)

Share:

Hari Pertama MPLS: Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

Sumbawa, 14 Juli 2025 - Mengawali Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dalam tinjauannya, Mendikdasmen berkesempatan menjadi pembina upacara di SD Negeri 16 Sumbawa.

“MPLS 2025 kami beri nama MPLS Ramah—sebuah langkah awal untuk meletakkan dasar pendidikan yang penuh rasa cinta, saling menghormati, dan memuliakan  para murid. Kita berusaha menjadikan sekolah sebagai rumah kita—sebagai tempat di mana kita tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga membangun karakter dan membentuk kepribadian utama anak-anak kita", ujar Menter Mu’ti.

Hari Pertama MPLS Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

Dalam pelaksanaan upacara turut dihadiri oleh Muhammad Anshori, Wakil Bupati Sumbawa; Suharti,  Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen; Abdul Aziz, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB; Irawan Subekti, Pelaksana Tugas (Plt.) Kadisdikbud Sumbawa;  pejabat eselon 2 di lingkungan Kemendikdasmen  serta para guru, siswa, dan orang tua wali murid.

Melanjutkan rangkaian kunjungan lapangan, Abdul Mu’ti beserta rombongan meninjau langsung pelaksanaan MPLS Ramah di Sekolah Luar Biasa Negeri  (SLBN)  1 Sumbawa. Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen melakukan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) yang diikuti oleh para guru dan murid di satuan pendidikan tersebut. Selain itu, Mendikdasmen memberikan apresiasi langsung kepada siswa berkebutuhan khusus yang menyanyikan lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dan memberikan bantuan pendidikan kepada tiga siswa SLB, sebagai bentuk dorongan agar anak-anak tetap semangat belajar dan terus berprestasi.

Hari Pertama MPLS Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

“Kalian punya keterbatasan fisik, tetapi kalian punya kelebihan yang hebat dalam bidang-bidang lainnya. Tetaplah percaya diri, tetaplah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena kalian semua memiliki kelebihan-kelebihan yang bahkan Pak Menteri juga tidak punya,” ujarnya.

Menteri Mu’ti menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para guru di SLBN Sumbawa  atas dedikasi dan ketulusan mereka dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menekankan bahwa peran guru pendidikan khusus sangat penting untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Oleh karena itu, semua pihak perlu turut serta mendukung agar anak-anak ini dapat menjadi generasi Indonesia yang tangguh, mandiri, dan bermartabat.

Jeda Ceria: Ruang Reflektif Tanpa Gawai

Rangkaian pelaksanaan MPLS Ramah 2025 bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Sumbawa. Di sekolah ini, Menteri Mu’ti turut berbaur bersama siswa baru dalam kegiatan Pagi Ceria, yang terdiri dari Senam Anak Indonesia Hebat dan menyanyikan lagu “Hari Baru” secara serempak.

Hari Pertama MPLS Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

Mendikdasmen memperkenalkan program istirahat aktif bertajuk Jeda Ceria , yang akan menjadi ruang reflektif bagi siswa tanpa ketergantungan pada gawai, dengan fokus pada pengembangan motorik, kreativitas, dan interaksi positif.

“Perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang baik dan konsisten. Inilah jalan menjadi anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, dan hebat,” tegasnya.

Menteri Mu’ti menekankan pentingnya Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang tidak hanya dihafalkan tetapi juga dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat  menjadi fondasi pembentukan karakter anak. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 345 /sipers/A6/VI/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

101.581 Guru Lolos Seleksi Administrasi PPG Bagi Guru Tertentu Periode 1 Tahun 2025

Jakarta, 2 Juli 2025 - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) mengumumkan hasil Seleksi Administrasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu Periode 1 Tahun 2025. Proses seleksi ini telah dilaksanakan secara daring dari tanggal 27 Mei s.d. 17 Juni 2025, dan menghasilkan sebanyak 101.581 guru yang dinyatakan memenuhi syarat seleksi administrasi.

101.581 Guru Lolos Seleksi Administrasi PPG Bagi Guru Tertentu Periode 1 Tahun 2025

Guru yang dinyatakan lolos seleksi dapat mengakses hasil secara resmi melalui laman https://ppg.dikdasmen.go.id dan login melalui akun masing-masing guru pada Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB).

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa pemenuhan sertifikasi guru terus dilakukan secara bertahap. Ia mengatakan, bahwa pada tahun 2023, tercatat sekitar 1,6 juta guru belum tersertifikasi, hingga pertengahan 2025 ini jumlah tersebut telah berkurang menjadi sekitar 1 juta guru. 

“Hal tersebut merupakan pencapaian yang signifikan dan menunjukkan komitmen pemerintah yang sangat besar untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru,” ucapnya di Jakarta, Rabu (2/7).

Dirjen Nunuk menambahkan, bahwa langkah ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 tentang Guru dan Dosen, bahwa setiap guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik, serta sehat jasmani dan rohani. “Kompetensi tersebut mencakup pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang diperoleh melalui PPG,” terangnya.

Pada saat ini pendaftaran bagi guru-guru yang belum mengikuti PPG masih terbuka, baik dari sekolah negeri maupun swasta untuk mengikuti seleksi administrasi pada 19 Juni s.d. 12 Agustus 2025. “Kami mengajak seluruh guru yang memenuhi syarat tanpa terkecuali, untuk segera mendaftarkan diri dan memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Dirjen Nunuk.

Secara umum persyaratan dan mekanisme seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu dengan melakukan pemutakhiran data pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik), verifikasi dan validasi (verval) data ijazah S1/D-IV melalui laman Info GTK, memilih bidang studi PPG  dengan menyesuaikan kualifikasi akademik S1/D-IV atau berdasarkan bidang tugas, mata pelajaran, kelompok mata pelajaran yang diampu, hal ini sesuai ketentuan regulasi seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025. 

Pelaksanaan program PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025 dilakukan secara bertahap dan dalam pelaksanaan pembelajaran PPG bagi Guru Tertentu dilakukan secara mandiri dan terstruktur melalui platform  Ruang Guru Tenaga Kependidikan  (RGTK). “Oleh karena itu optimalkan seluruh waktu yang telah ditentukan guna kesuksesan Bapak/Ibu Guru dalam mengikuti proses seleksi administrasi hingga tuntas menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru,” kata Dirjen Nunuk. 

“Melalui Program PPG bagi Guru Tertentu, Kami berharap dapat terus mendorong percepatan sertifikasi pendidik sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas dan pendidikan bermutu bagi semua,” tutupnya.

Untuk lebih jelasnya, informasi dapat diakses melalui laman https://ppg.dikdasmen.go.id.

***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 319/sipers/A6/VII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Update Informasi

Peningkatan Kompetensi & Kesejahteraan Guru melalui Program PPG
    Sehubungan dengan pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) tahun 2024, Kemendidkasmen menyatakan:
  1. . PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 dilaksanakan melalui 3 tahap, yakni Piloting PPG bagi Guru Tertentu tahap 1 dengan peserta sebanyak 90.487, Piloting tahap 2 sebanyak 211.068 peserta, dan di tahap 3 sebanyak 305.046 peserta.
  2. Total keseluruhan peserta PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 adalah sebanyak 606.601 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Dan menjadi pelaksanaan Tertentu tahun 2024 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Ini merupakan pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
  3. PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 menjadi transformasi besar PPG bagi Guru Tertentu dan upaya percepatan sertifikasi guru dengan sasaran lebih besar dan dapat mendukung penuntasan guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.
  4. Kemendikdasmen terus mengupayakan penuntasan sertifikasi bagi 1.3 juta guru dan berharap semua guru di Indonesia telah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) paling lambat di tahun 2026
  5. Penyelenggaraan program PPG bagi Guru Tertentu dilakukan melalui pembelajaran mandiri dan penugasan terstruktur secara daring, tanpa memungut biaya pada peserta atau gratis, karena sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  6. Saat ini, terdapat sekitar 480 ribu guru yang mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang telah dilaksanakan pada 28 November hingga 20 Desember 2024 melalui aplikasi SIMPKB.
Perpindahan KS Sekolah Penggerak
  1. Membuat Berita Acara difasilitasi oleh Dinas.
  2. Dinas berkoordinasi dengan BBPMP Jatim dengan membuat surat (dilampiri BA) dialamatkan kepada Dirjen PDM tembusan ke Kepala BBPMP Jatim dan Kepala BBGP Jatim.
  3. BBPMP Jatim akan memberikan link usulan perubahan KS tsb.
  4. Setelah disetujui dan keluar SK dari Dirjen PDM, Tim Kerja PSP di Dit. KSPS dan Tendik akan memberikan informasi ke TIm Pengembang SimPKB agar KS baru tsb disinkronkan ke Program Sekolah Penggerak di SimPKB.
  5. Laporan PMO oleh KS khusus bulan Agustus, terakhir tanggal 20 September 2023.
Sekolah Penggerak (03/05/2023)
  1. Ploting FSP dengan sekolah dampingan sedang proses dikerjakan.
  2. Penyamaan persepsi FSP seluruhnya dilakukan oleh Direktorat sehingga undangan dll. akan disampaikan oleh direktorat.
  3. Di wilayah lain juga sedang proses ploting, dan penugasan sebagai NS Pelatihan KP menunggu selesainya kegiatan Penyamaan persepsi FSP tersebut.
Pengelolaan Kinerja PMM (09/01/2024)
  • Perencanaan Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan hingga 31 Januari 2024. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke tahap Pelaksanaan. Jadi, Anda masih memiliki waktu untuk memahami langkahnya dan mendiskusikan rencana kinerja Anda bersama kepala sekolah.

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Selama bulan Ramadhan, presensi masuk mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB kecuali Jumat pukul 15.30 WIB.
  4. DL (Dinas Luar) : Tidak Melakukan perekaman Absensi KDK/KDM pada Asigo/mesin finger
  5. DD (Dinas Dalam) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  6. DO (Dinas Online/Daring) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  7. PIKET : Melakukan perekaman Absensi KDK
  8. NB:- Dimohon dapat menaati jadwal KDK/KDM/PIKET dari Tim Kerja yang telah disampaikan ke Tim Kerja Kepegawaian; - Dimohon tidak melakukan tukar menukar jadwal sesama pegawai; - Data Kehadiran yang kami sampaikan ke bagian keuangan adalah dari sistem, jadi pegawai dapat mengecek secara berkala kehadiran masing-masing. Terima kasih kami sampaikan atas bantuan dan kerja samanya🙏🏻 Admin Kehadiran-Tim Kerja TLK
  9. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI