• Koordinasi Tim Kerja Membangun Rencana Kegiatan Tahun 2024

    Manajemen BBGP Jatim bersama tim kerja dan para koordinatornya mengadakan rapat koordinasi mempersiapkan rencana kegiatan selama satu tahun sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja di Gedung Nusantara 2 BBGP Jatim, Kamis (25 Januari 2024).

  • Sosialisasi Hasil Pendampingan ZI WBK/WBBM 2023

    Sekretaris Tim Kerja RBI BBGP Jatim, Akhmadi, mempresentasikan persiapan pengisian SIAZIK, hasil dari Sosialisasi Pendampingan Pembangunan ZI WBK/WBBM di Lingkungan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Selasa (21/02/2023).

  • Komitmen Bersama Membangun ZI-WBK/WBBM

    Seluruh pegawai BBGP Jatim menandatangani Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Sun Hotel Madiun, Sabtu (04/03/2023).

  • Evaluasi Rutin Jumat Sehat

    Setelah acara olahraga bersama tiap Jumat, pimpinan bersama karyawan BBGP Jatim melakukan evaluasi rutin atas kegiatan yang telah terselenggara selama seminggu. Seluruh peserta apel dapat memberikan masukan guna perbaikan-perbaikan kegiatan yang akan datang.

Tampilkan postingan dengan label Gerakan Numerasi Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gerakan Numerasi Nasional. Tampilkan semua postingan

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

Pekanbaru, 23 Agustus 2025 - Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Nunuk Suryani, melakukan kunjungan kerja ke SMPN 14 Riau untuk melihat langsung pelatihan Pembelajaran Mendalam. Pelatihan ini diselenggarakan mulai 19 s.d. 23 Agustus 2025 dan diikuti sebanyak 60 guru yang berasal dari 10 sekolah menengah pertama di Kota Pekanbaru. 

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

Dalam kunjungan ini, Dirjen Nunuk banyak berinteraksi dengan para guru peserta pelatihan. Ia menanyakan pengalaman yang sudah didapat peserta selama menjalani tiga hari pelatihan terkait Pembelajaran Mendalam. 

“Kami ingin mendengar langsung dari Ibu/Bapak guru apa yang sudah didapatkan selama tiga hari pelatihan ini dan bagaimana rencana penerapannya nanti di sekolah masing-masing,” ujar Dirjen Nunuk saat berinteraksi dengan para guru, di Pekanbaru, Kamis (21/8).

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

Pelatihan ini disambut antusias dari para guru. Lulu Ariani, Guru SMPN 10 Pekanbaru, mengaku awalnya takut, namun setelah mengikuti pelatihan, pola pikirnya berubah menjadi lebih optimistis. “Selama ini kami para guru terbiasa dengan fixed mindset. Tapi setelah menjalani pelatihan ini selama tiga hari, harapan kami besar sekali untuk bisa menjadi guru yang mempunyai pola pikir yang bertumbuh atau growth mindset. Kami ingin kesempatan ini berlanjut dan bisa diimbaskan ke KKG/MGMP,” ujarnya.

Peserta pelatihan lainnya yaitu Yeni Siswanti, Guru SMPN 25 Pekanbaru juga mengapresiasi pelatihan Pembelajaran Mendalam yang ia dapatkan. “Pelatihan ini dapat mengubah pola pikir kami para guru dari fixed mindset ke growth mindset. Kami juga sudah mulai merancang praktik baik (pembelajaran) untuk dibagikan kepada para guru lainnya agar (proses pembelajaran) tersampaikan lebih baik ke peserta didik,” ujarnya. 

Tanggapan Para Fasilitator

Fasilitator pelatihan Pembelajaran Mendalam, Rina Oktaviani mengatakan, pelatihan yang diberikan kepada para guru menekankan esensi bahwa Pembelajaran Mendalam bukan sekadar bernyanyi atau membuat suasana belajar menjadi riang, melainkan guru mampu menghadirkan AHA moment bagi siswa. 

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

“Salah satu prinsip dalam Pembelajaran Mendalam adalah menggembirakan. Berarti peserta didik belajar dalam suasana yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang menggembirakan agar tercapai keberhasilan belajar (AHA moment),” katanya seraya menekankan pentingnya bagi para guru untuk memiliki pergeseran mindset dari Pola Pikir Tetap (PPT) ke PBB (Pola Pikir Bertumbuh). 

AHA moment atau Momen AHA adalah momen munculnya pengetahuan mendalam tentang masalah yang telah diusahakan untuk dipecahkan, atau sekilas petunjuk mengenai situasi sulit yang sedang dihadapi seseorang. 

Sementara itu, fasilitator lainnya, Agus Trianita, menilai tantangan terbesar dalam pelatihan ini adalah bagaimana mengubah kebiasaan atau pola pikir guru yang sudah terbiasa di zona nyaman. Ia berharap sesi tatap muka lebih difokuskan dan pencarian solusi nyata bersama agar membantu para guru dapat mengimplementasikannya di sekolah. 

Peresmian Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi BGTK Provinsi Riau

Selain meninjau pelatihan, Dirjen Nunuk juga meresmikan Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi yang berada di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Riau. Ia berpesan agar gedung ini dapat menjadi rumah bersama bagi para guru untuk belajar. “Gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan rumah bersama bagi para pendidik untuk belajar, berbagi, dan bertumbuh. Saya berharap BGTK Riau menjadi pusat inovasi, pusat kolaborasi, sekaligus ruang penguatan kapasitas guru agar mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya. 

Peresmian Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi BGTK Provinsi Riau
Kepala BBGTK Provinsi Jawa Timur, Dr. Abu Khaer, M.Pd. turut menghadiri Peresmian Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi BGTK Provinsi Riau.

Kepala BGTK Provinsi Rian, Reisky Bestary, mengatakan bahwa gedung ini nantinya akan digunakan sebagai pusat pembelajaran bagi para guru. “Di dalamnya terdapat ruang rapat berkapasitas 20 orang, ruang micro teaching berkapasitas 50 orang, serta studio podcast. Ruang micro teaching sudah dimanfaatkan sebanyak tiga kali untuk pelatihan guru,” jelas Reisky.

Sementara itu, Taman Numerasi dibangun sebagai bentuk nyata untuk mendukung Gerakan Numerasi Nasional. Menariknya, seluruh sarana yang ada di taman ini memanfaatkan bahan-bahan daur ulang. “Tujuannya agar guru, khususnya dari satuan PAUD, bisa melihat contoh bahwa media pembelajaran bisa dibuat tanpa harus mengeluarkan anggaran besar. Harapannya, mereka terinspirasi untuk membangun taman numerasi di satuan pendidikan masing-masing,” pungkasnya. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 481/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Tindak Lanjut Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional, Kemendikdasmen Gelar Bimtek Guru GEMBIRA

Jakarta, 20 Agustus 2025 – Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional (GNN) yang berlangsung di SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta, Selasa (19/8) juga bertepatan dengan Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA, sebagai bagian dari upaya memperkuat kompetensi guru dalam mengajarkan Matematika dan numerasi secara lebih inovatif dan menyenangkan. Mereka adalah garda terdepan dalam membentuk dasar kemampuan numerasi anak Indonesia.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan kembali pentingnya peran guru dalam memastikan pembelajaran numerasi yang berkualitas. Melalui pendekatan Gali dan Eksplorasi, Muat konten, Buat aktivitas, Ikuti pemikiran murid, Rayakan dan Akhiri (GEMBIRA) diharapkan dapat tercipta pola pengajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan berpikir analitis. Dengan demikian, murid merasakan pengalaman pembelajaran Matematika yang lebih kontekstual, inklusif, sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis mereka.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, menjelaskan, “Kami merancang pengembangan kompetensi bagi guru dengan pendekatan alur GEMBIRA yang merupakan akronim dari: Gali dan Eksplorasi, Muat konten, Buat aktivitas, Ikuti pemikiran murid, Rayakan, dan Akhiri dengan apresiasi.”  

Sementara itu, guru sekaligus konten kreator, Angga Yuda dari Al Azhar Surabaya, berbagi motivasi membuat konten edukasi Matematika di media sosial. Ia berupaya memecah stigma negatif dengan menghadirkan wajah baru Matematika lewat media digital, sehingga generasi muda lebih tertarik dan merasa dekat dengan numerasi.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA

“Banyak stigma bahwa Matematika itu sulit dan penuh rumus. Saya ingin menunjukkan bahwa Matematika itu sederhana, sesederhana membeli makanan atau minuman kemasan. Dengan konten yang aplikatif, anak-anak bisa melihat bahwa Matematika ada di setiap aspek kehidupan,” ungkap Angga.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA (3)

Numerasi bukan hanya soal hitung-hitungan di kelas, tetapi keterampilan hidup yang bisa dibangun melalui cerita, permainan, peran keluarga, hingga inovasi teknologi. Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN 04 Meruya Pagi menjadi awal semangat baru membangun budaya numerasi yang ramah, inklusif, dan menyenangkan bagi semua anak Indonesia.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA (3)

Pembukaan bimbingan teknis ini secara resmi dilakukan oleh Mendikdasmen kepada sejumlah perwakilan calon fasilitator nasional yang terdiri dari guru PAUD dan SD. Kemendikdasmen, menggelar Bimtek Matematika GEMBIRA sebagai salah satu strategi utama dalam mendukung keberhasilan Gerakan Numerasi Nasional (GNN). ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 463/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Penguatan Keterampilan Numerasi Siswa melalui Inovasi Pembelajaran yang Menyenangkan

Jakarta, Kemendikdasmen - Kemampuan numerasi memegang peran penting untuk membentuk pola pikir logis, kritis dan sistematis pada murid. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa capaian numerasi di satuan pendidikan Indonesia masih tergolong rendah. Sedangkan kecakapan numerasi sangat berpengaruh dengan kemampuan murid dalam mengambil keputusan berbasis data dan memecahkan masalah pada situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebagai informasi, dalam Data Rapor Pendidikan 2022 menunjukkan bahwa dua dari tiga murid jenjang SD memiliki kecakapan numerasi yang jauh di bawah kompetensi minimum. Hasil ini mirip dengan temuan PISA 2022, yakni kemampuan sains pelajar Indonesia yang baru mencapai tingkat dasar, artinya baru mampu mengidentifikasi fenomena ilmiah dengan sederhana. 

Dalam upaya untuk menjawab tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen GTKPG), Nunuk Suryani, mendorong penguatan budaya numerasi di sekolah melalui Gerakan Numerasi Nasional. 

Penguatan Keterampilan Numerasi Siswa melalui Inovasi Pembelajaran yang Menyenangkan

“Jika bicara tentang numerasi, sebagian besar orang akan berpikir bahwa hal itu identik dengan matematika dan ilmu hitung. Karena seringkali jadi menimbulkan kesan sulit dan menjadi momok bagi murid yang berdampak kepada rasa pesimis dalam mempelajarinya. Kita akan luruskan, jika numerasi bukanlah sesuatu hal yang sulit, apabila memahami konteksnya dengan benar,” ujar Dirjen Nunuk pada siaran langsung di Instagram “Ngopi Bareng Bu Nunuk”, Rabu (30/4). 

Dirjen Nunuk mengungkapkan bahwa Gerakan Numerasi Nasional ini merupakan kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam merancang strategi pembelajaran yang kaya akan numerasi.

Lebih lanjut, ia menekankan kepada para guru tentang pentingnya metode pengajaran Matematika yang menyenangkan, bermakna dan menggembirakan. Sehingga diharapkan agar mengubah stigma negatif dan murid-murid menjadi lebih antusias karena dapat merasakan manfaatnya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, menambahkan tentang peran penting para guru dalam mewujudkan tujuan Gerakan Numerasi Nasional. Menurutnya, guru perlu mengembangkan tiga aspek kompetensi untuk mendukung gerakan ini. 

Ia menuturkan aspek kompetensi didukung oleh pengetahuan profesional, di mana guru perlu memahami bahwa numerasi tidak hanya terbatas pada hitung-hitungan. Guru perlu memahani tentang praktik pembelajaran profesional bahwa guru harus dapat menghadirkan pembelajaran numerasi yang kontekstual dan menyenangkan, mengintegrasikan numerasi dalam mata pelajaran lainnya seperti IPA, IPS, Bahasa, dan Ekonomi, serta melatih siswa berpikir kritis melalui kegiatan rutin seperti “Bincang Numerasi”, selama 10–15 menit setiap hari di sekolah. 

Penguatan Keterampilan Numerasi Siswa melalui Inovasi Pembelajaran yang Menyenangkan

Selanjutnya, pengembangan profesi agar guru perlu aktif dalam pelatihan, komunitas belajar, dan refleksi pembelajaran. “Guru adalah ujung tombak dalam membudayakan numerasi di satuan pendidikan. Maka, penting bagi guru untuk terus memperkuat pemahaman, praktik, dan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi numerasi,” tutur Rachmadi.

Hal yang sama diutarakan oleh salah satu guru dari SD Katholik Waimamongu, Kabupaten Sumba Tengah, Theresia Sri Rahayu, yang bercerita praktik baik terkait terkait strategi pembelajaran numerasi berbasis Coding AI berbentuk permainan yang menyenangkan di kelas. 

“Awal mula permainan yang saya kembangkan terkait numerasi ini mengintegrasikan sebuah model Realistic Mathematics Education (RME), yaitu pendekatan yang mengaitkan masalah numerasi dengan konteks yang relevan bagi anak-anak. Saya buatkan dalam format coding AI karena ini yang sedang kekinian, ya,” jelas Theresia.

Menariknya, Theresia mengatakan bahwa ide ini muncul berawal dari keluhan murid-muridnya tentang sulitnya belajar matematika apalagi saat menghadapi ujian. Hal itu juga dibuktikan dengan hasil Rapor Pendidikan di sekolah tempat ia mengajar yang capaian numerasinya berada di level sedang. Kemudian bersama kepala sekolah dan para guru, ia mencari solusi agar anak-anak dapat antusias dengan pelajaran matematika. 

“Akhirnya kami dapatkan ide mengaitkan pembelajaran numerasi dengan permainan. Lalu,  kami buat berbagai level agar anak-anak merasa tertantang. Menariknya, mereka bahkan merasa seperti tidak sedang belajar matematika karena ada unsur sains, agama, dan konteks kehidupan sehari-hari yang kami masukkan ke dalam permainannya. Dampaknya, perlahan murid-murid saya menjadi lebih percaya diri, lebih kritis, dan lebih berani untuk mengemukakan pendapat,” ujarnya.

Harapan dari Gerakan Numerasi Nasional untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik. Oleh karena itu, perlu dukungan dari orang tua, guru, dan masyarakat, guna menciptakan pembelajaran, yang lebih efektif, mudah dipahami, inklusif, dan menyenangkan.*** 

Sumber: Siaran Pers Ditjen GTK dan Pendidikan Guru

Penulis: Tim GTKPG, Ririn/Editor: Denty A.)

Share:

Update Informasi

Peningkatan Kompetensi & Kesejahteraan Guru melalui Program PPG
    Sehubungan dengan pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) tahun 2024, Kemendidkasmen menyatakan:
  1. . PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 dilaksanakan melalui 3 tahap, yakni Piloting PPG bagi Guru Tertentu tahap 1 dengan peserta sebanyak 90.487, Piloting tahap 2 sebanyak 211.068 peserta, dan di tahap 3 sebanyak 305.046 peserta.
  2. Total keseluruhan peserta PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 adalah sebanyak 606.601 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Dan menjadi pelaksanaan Tertentu tahun 2024 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Ini merupakan pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
  3. PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 menjadi transformasi besar PPG bagi Guru Tertentu dan upaya percepatan sertifikasi guru dengan sasaran lebih besar dan dapat mendukung penuntasan guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.
  4. Kemendikdasmen terus mengupayakan penuntasan sertifikasi bagi 1.3 juta guru dan berharap semua guru di Indonesia telah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) paling lambat di tahun 2026
  5. Penyelenggaraan program PPG bagi Guru Tertentu dilakukan melalui pembelajaran mandiri dan penugasan terstruktur secara daring, tanpa memungut biaya pada peserta atau gratis, karena sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  6. Saat ini, terdapat sekitar 480 ribu guru yang mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang telah dilaksanakan pada 28 November hingga 20 Desember 2024 melalui aplikasi SIMPKB.
Perpindahan KS Sekolah Penggerak
  1. Membuat Berita Acara difasilitasi oleh Dinas.
  2. Dinas berkoordinasi dengan BBPMP Jatim dengan membuat surat (dilampiri BA) dialamatkan kepada Dirjen PDM tembusan ke Kepala BBPMP Jatim dan Kepala BBGP Jatim.
  3. BBPMP Jatim akan memberikan link usulan perubahan KS tsb.
  4. Setelah disetujui dan keluar SK dari Dirjen PDM, Tim Kerja PSP di Dit. KSPS dan Tendik akan memberikan informasi ke TIm Pengembang SimPKB agar KS baru tsb disinkronkan ke Program Sekolah Penggerak di SimPKB.
  5. Laporan PMO oleh KS khusus bulan Agustus, terakhir tanggal 20 September 2023.
Sekolah Penggerak (03/05/2023)
  1. Ploting FSP dengan sekolah dampingan sedang proses dikerjakan.
  2. Penyamaan persepsi FSP seluruhnya dilakukan oleh Direktorat sehingga undangan dll. akan disampaikan oleh direktorat.
  3. Di wilayah lain juga sedang proses ploting, dan penugasan sebagai NS Pelatihan KP menunggu selesainya kegiatan Penyamaan persepsi FSP tersebut.
Pengelolaan Kinerja PMM (09/01/2024)
  • Perencanaan Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan hingga 31 Januari 2024. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke tahap Pelaksanaan. Jadi, Anda masih memiliki waktu untuk memahami langkahnya dan mendiskusikan rencana kinerja Anda bersama kepala sekolah.

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Selama bulan Ramadhan, presensi masuk mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB kecuali Jumat pukul 15.30 WIB.
  4. DL (Dinas Luar) : Tidak Melakukan perekaman Absensi KDK/KDM pada Asigo/mesin finger
  5. DD (Dinas Dalam) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  6. DO (Dinas Online/Daring) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  7. PIKET : Melakukan perekaman Absensi KDK
  8. NB:- Dimohon dapat menaati jadwal KDK/KDM/PIKET dari Tim Kerja yang telah disampaikan ke Tim Kerja Kepegawaian; - Dimohon tidak melakukan tukar menukar jadwal sesama pegawai; - Data Kehadiran yang kami sampaikan ke bagian keuangan adalah dari sistem, jadi pegawai dapat mengecek secara berkala kehadiran masing-masing. Terima kasih kami sampaikan atas bantuan dan kerja samanya🙏🏻 Admin Kehadiran-Tim Kerja TLK
  9. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI