• Koordinasi Tim Kerja Membangun Rencana Kegiatan Tahun 2024

    Manajemen BBGP Jatim bersama tim kerja dan para koordinatornya mengadakan rapat koordinasi mempersiapkan rencana kegiatan selama satu tahun sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja di Gedung Nusantara 2 BBGP Jatim, Kamis (25 Januari 2024).

  • Sosialisasi Hasil Pendampingan ZI WBK/WBBM 2023

    Sekretaris Tim Kerja RBI BBGP Jatim, Akhmadi, mempresentasikan persiapan pengisian SIAZIK, hasil dari Sosialisasi Pendampingan Pembangunan ZI WBK/WBBM di Lingkungan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Selasa (21/02/2023).

  • Komitmen Bersama Membangun ZI-WBK/WBBM

    Seluruh pegawai BBGP Jatim menandatangani Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Sun Hotel Madiun, Sabtu (04/03/2023).

  • Evaluasi Rutin Jumat Sehat

    Setelah acara olahraga bersama tiap Jumat, pimpinan bersama karyawan BBGP Jatim melakukan evaluasi rutin atas kegiatan yang telah terselenggara selama seminggu. Seluruh peserta apel dapat memberikan masukan guna perbaikan-perbaikan kegiatan yang akan datang.

Tampilkan postingan dengan label Program Sekolah Penggerak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Program Sekolah Penggerak. Tampilkan semua postingan

Kepmendikdasmen Nomor 14/M/2025 Cabut Kepmendikbudristek tentang Program Sekolah Penggerak

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Nomor 14/M/2025 yang mencabut dan menyatakan tidak berlaku Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak karena dipertimbangkan sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum dan upaya peningkatan layanan pendidikan bermutu pada satuan pendidikan. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya, yaitu pada 18 Maret 2025 

Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Nomor 14/M/2025

Seluruh pelaksanaan program pendidikan yang terkait dengan program sekolah penggerak akibat pencabutan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak dilakukan penyesuaian berdasarkan program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Tautan unduhan:

Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Nomor 14/M/2025

Yang dicabut dan tidak berlaku: 

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak

Share:

Dari Berbagi ke Aksi, Lokakarya Komunitas Belajar PSP Jatim Bangun Budaya Belajar Bersama Berkelanjutan

Sebanyak 3.245 peserta yang terdiri dari kepala sekolah penggerak bersama guru komite pembelajaran dan pengawas sekolah dari 18 kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti Lokakarya Komunitas Belajar 2 Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 2 yang diselenggarakan BBGP Provinsi Jawa Timur (BBGP Jatim) pada Sabtu dan Minggu (2 dan 3 Maret 2024). Dalam lokakarya ini, para peserta mengembangkan komunitas belajar sekolahnya untuk membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan. Tumbuhnya budaya belajar antarguru bersama kepala sekolah di satuan pendidikan melalui komunitas belajar diharapkan akan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

Lokakarya Komunitas Belajar 2 PSP 2 Jawa Timur

Fariziah Choirunisah, penanggung jawab kegiatan di Kabupaten Lumajang, menegaskan pentingnya komunitas belajar di satuan pendidikan. "Komunitas belajar menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan di satuan pendidikan untuk saling berbagi ide, pengalaman, dan praktik terbaik dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran," ungkapnya.

Dengan difasilitasi para praktisi pendidikan yang berpengalaman dari berbagai instansi, para peserta mulai bekerja sama melakukan langkah-langkah pengembangan komunitas belajarnya. Pertama, peserta melakukan refleksi apa saja yang telah dilakukan untuk mengembangkan komunitas belajar di sekolahnya dan mendiskusikannya bersama peserta lain. Kemudian, mereka mengeksplorasi kembali konsep komunitas belajar dengan materi yang ditayangkan fasilitator. Dari sana, peserta mendiskusikan apa saja peluang dan mengantisipasi apa saja tantangan yang mungkin terjadi dalam pengembangan komunitas belajar. 

Lokakarya Komunitas Belajar 2 PSP 2 Jawa Timur 2

Dalam sesi demonstrasi kontekstual hingga rencana aksi nyata, peserta membuat rencana pengembangan komunitas belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan satuan pendidikan. Setelah disusun, rencana tiap-tiap satuan pendidikan dipresentasikan dan didiskusikan di kelas untuk mendapatkan umpan balik dan direvisi jika diperlukan. Hasil pembelajaran yang telah diperoleh kemudian dikoneksikan untuk disimpulkan sebelum kemudian membuat rencana aksi nyata perencanaan pengembangan komunitas belajarnya masing-masing.

Dalam lokakarya sehari ini, kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama peserta sangat dinantikan para peserta. Antusiasme para peserta terlihat jelas selama lokakarya berlangsung. Vera Dewi Susanti, salah satu fasilitator di Kabupaten Lumajang, mengungkapkan bahwa peserta sangat aktif sekali. 

"Mereka bersemangat menyampaikan ide dan bertukar pendapat dengan peserta lain," ujarnya.

Lokakarya Komunitas Belajar 2 PSP 2 Jawa Timur4

Hal itu diamini oleh Ika Fransisca Salma, peserta dari TK Dharma Wanita Kabuaran, Lumajang. 

"Saya lihat teman-teman antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ada yang belum membuat SK komunitas belajar, dan di sini kita bisa saling kolaborasi dan sharing, sehingga nanti bisa langsung menindaklanjuti di satuan pendidikannya masing-masing," tutur Ika.

Lokakarya Komunitas Belajar 2 PSP 2 Jawa Timur

Lokakarya Pengembangan Komunitas Belajar merupakan salah satu lokakarya dalam Program Sekolah Penggerak (PSP) yang digagas Kemendikbudristek. BBGP Jatim sebagai unit pelaksana teknis Kemendikbudristek mempunyai tugas melaksanakannya di wilayah Jawa Timur. PSP merupakan program pengembangan dari kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Program ini terdiri dari lima jenis intervensi yang saling terkait dan tak terpisahkan untuk mengakselarasi sekolah bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam kurun waktu tiga tahun ajaran: penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah, dan pendampingan konsultatif dan asimetris. Pengembangan komunitas belajar merupakan intervensi dalam bidang penguatan SDM sekolah sekaligus pembelajaran dengan paradigma baru. ***

Penulis: A. Rahman

Penyunting: Tricahyo A.

Share:

Lokakarya Komunitas Belajar PSP Angkatan 2 Jatim: Siap Bangun Kombel untuk Pendidikan Berkualitas

BBGP Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Lokakarya Komunitas Belajar 1 Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 di wilayah Jawa Timur pada 3, 4, dan 17 Februari 2024. Sasaran lokakarya ini berjumlah total 3.224 peserta, terdiri dari 923 kepala Sekolah, 1.846 guru komite pembelajaran, dan 455 pengawas sekolah yang berasal dari 18 kabupaten/kota, yaitu Kab. Bangkalan, Kab. Blitar, Kab. Gresik, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Lamongan, Kab. Lumajang, Kab. Madiun, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kab. Situbondo, Kab. Sumenep, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya. Lokakarya ini bertujuan untuk mengasah kompetensi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam perencanaan pengembangan komunitas belajar di satuan pendidikan.
Lokakarya Komunitas Belajar PSP Angkatan 2 Jatim: Siap Bangun Kombel untuk Pendidikan Berkualitas
Materi kegiatan disampaikan dengan alur MERRDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaboarasi Pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi Nyata.

Pada tahap awal, peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif terkait dengan komunitas belajar di satuan pendidikan kemudian mendiskusikannya dengan panduan fasilitator. Pada tahap selanjutnya, fasilitator menjelaskan materi dan konsep komunitas belajar kemudian peserta membuat refleksi terkait materi pembelajaran yang telah diterima.
Peserta melakukan diskusi tentang pengembangan komunitas belajar dalam satuan pendidikan
Dalam ruang kolaborasi, peserta mendiskusikan bagaimana mengembangkan komunitas belajar dalam satuan pendidikan, kemudian melakukan refleksi mengenai tantangan apa saja yang terjadi dalam pengembangannya dengan arahan fasilitator.

Selanjutnya peserta membuat rencana pengembangan komunitas belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan satuan pendidikan kemudian saling berbagi hasil pembuatan rencana pengembangan komunitas belajar, mendiskusikannya. Berdasarkan umpan balik selama diskusi, peserta merevisi rencana pengembangan komunitas belajar yang telah disusun.
Peserta melakukan refleksi mengenai tantangan yang mungkin terjadi
Pada sesi akhir, peserta melakukan diskusi dan membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah diperoleh hari ini, kemudian membuat rencana aksi nyata perencanaan pengembangan komunitas belajar.

Komunitas belajar dibangun di sekolah untuk menumbuhkan budaya belajar bersama, berbagi praktik baik, dan berdiskusi untuk memecahkan masalah/tantangan belajar peserta didik secara berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. ***
Penulis: Abdul Rahman
Share:

BBGP Provinsi Jawa Timur Lanjutkan PSP Angkatan 1 dengan Lokakarya Penguatan Literasi

Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur (BBGP Jatim) mengawali tahun ini dengan melanjutkan kegiatan Program Sekolah Penggerak, yaitu Lokakarya Penguatan Literasi Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1 untuk Wilayah Provinsi Jawa Timur, pada 27 dan 28 Januari 2024. Peserta kegiatan Lokakarya Penguatan Literasi ini terdiri dari guru komite pembelajaran, kepala sekolah Penggerak, dan pengawas sekolah Penggerak dari wilayah Kabupaten Gresik, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kota Batu, dan Kota Probolinggo. 

Lokakarya Penguatan Literasi Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1 untuk Wilayah Provinsi Jawa Timur

Melalui lokakarya ini, para peserta diharapkan mampu memahami konsep literasi, menemukenali miskonsepsi literasi, merancang asesmen awal pembelajaran untuk memetakan kemampuan literasi murid, merancang strategi sekolah untuk menguatkan kecakapan literasi murid, dan bekerja sama merancang program literasi sekolah. Dengan kemampuan tersebut, para peserta pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan budaya literasi murid di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran dalam lokakarya dirancang dengan alur MERRDEKA khas PGP dan PSP, yaitu: Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Refleksi Terbimbing, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antarmateri, dan Aksi Nyata. 

Pertama, para peserta mulai dari diri dengan menjawab pertanyaan untuk menguji pemahaman awal terkait literasi. Selanjutnya, peserta mengeksplorasi konsep dengan mengakses materi tentang literasi yang disajikan dalam berbagai media. Ragam pembahasan mulai dari definisi, perkembangan pemaknaan, tujuan, hingga manfaat literasi. Pada tahap ini juga dibahas bagaimana mengeksplorasi rapor pendidikan untuk mengetahui jenjang kecakapan literasi murid dan indikator prioritas tiap jenjang pendidikan yang akan dipakai pada tahap selanjutnya. Setiap pembahasan diselingi dengan refleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan objektif maupun subjektif untuk mengecek pemahaman akan materi. 

Pada tahap refleksi terbimbing, guru diajak melakukan refleksi apakah praktik pembelajaran yang dilakukan sudah menguatkan literasi berdasarkan konsep yang tepat, sedangkan kepala sekolah dan pengawas melakukan refleksi apakah program literasi yang dilakukan sudah berdasarkan konsep yang tepat. Pada tahapan ini, fasilitator memberikan pertanyaan pemantik, penguatan, serta umpan balik untuk refleksi yang tengah dilakukan para peserta. 

Refleksi Terbimbing Lokakarya Penguatan LiterasiPSP Angkatan 1

Pada tahap selanjutnya, kepala sekolah dan pengawas berkolaborasi menyusun strategi penguatan literasi di lingkungan akademik berdasarkan prinsip-prinsip disarikan dari gagasan Carol S. Beers, James W. Beers, dan Jeffrey O. Smith dalam buku mereka A Principal's Guide to Literacy Instruction. Sementara itu, guru menyusun rencana asesmen awal pembelajaran terkait kemampuan literasi murid. 

Pada tahap elaborasi pemahaman dan koneksi antar materi, antarpeserta berdiskusi terkait hasil penugasan di tahap Ruang Kolaborasi, kemudian saling memberikan umpan balik. Fasilitator berperan meluruskan jika terdapat miskonsepsi pemahaman pada tahapan ini. Terakhir, para peserta memperbaiki hasil penugasan tahap sebelumnya untuk menjadi rencana aksi nyata. 

Unduh: Lembar Kerja Penguatan Literasi

Program Sekolah Penggerak (PSP) adalah program transformasi sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yaitu kepala sekolah dan guru yang unggul. PSP akan mengakselerasi sekolah negeri maupun swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak satu hingga dua tahap lebih maju. Pada tahun ajaran 2023/2024, Kemendikbudristek menargetkan mencapai dua puluh ribu sekolah penggerak di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Hingga tahun ini, Provinsi Jawa Timur memiliki 2.128 sekolah yang mengikuti PSP,  yaitu pada PSP Angkatan 1 sebanyak 293 sekolah, Angkatan 2 sebanyak 927 sekolah, dan Angkatan 3 sebanyak 908 sekolah, dengan rincian jenjang PAUD 763 sekolah, SD 849 sekolah, SMP 353 sekolah, SMA 123 sekolah, SLB sekolah, dan SLB 40 sekolah.  ***

Penulis: Tricahyo A.

Share:

Update Informasi

Peningkatan Kompetensi & Kesejahteraan Guru melalui Program PPG
    Sehubungan dengan pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) tahun 2024, Kemendidkasmen menyatakan:
  1. . PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 dilaksanakan melalui 3 tahap, yakni Piloting PPG bagi Guru Tertentu tahap 1 dengan peserta sebanyak 90.487, Piloting tahap 2 sebanyak 211.068 peserta, dan di tahap 3 sebanyak 305.046 peserta.
  2. Total keseluruhan peserta PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 adalah sebanyak 606.601 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Dan menjadi pelaksanaan Tertentu tahun 2024 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Ini merupakan pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
  3. PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 menjadi transformasi besar PPG bagi Guru Tertentu dan upaya percepatan sertifikasi guru dengan sasaran lebih besar dan dapat mendukung penuntasan guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.
  4. Kemendikdasmen terus mengupayakan penuntasan sertifikasi bagi 1.3 juta guru dan berharap semua guru di Indonesia telah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) paling lambat di tahun 2026
  5. Penyelenggaraan program PPG bagi Guru Tertentu dilakukan melalui pembelajaran mandiri dan penugasan terstruktur secara daring, tanpa memungut biaya pada peserta atau gratis, karena sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  6. Saat ini, terdapat sekitar 480 ribu guru yang mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang telah dilaksanakan pada 28 November hingga 20 Desember 2024 melalui aplikasi SIMPKB.
Perpindahan KS Sekolah Penggerak
  1. Membuat Berita Acara difasilitasi oleh Dinas.
  2. Dinas berkoordinasi dengan BBPMP Jatim dengan membuat surat (dilampiri BA) dialamatkan kepada Dirjen PDM tembusan ke Kepala BBPMP Jatim dan Kepala BBGP Jatim.
  3. BBPMP Jatim akan memberikan link usulan perubahan KS tsb.
  4. Setelah disetujui dan keluar SK dari Dirjen PDM, Tim Kerja PSP di Dit. KSPS dan Tendik akan memberikan informasi ke TIm Pengembang SimPKB agar KS baru tsb disinkronkan ke Program Sekolah Penggerak di SimPKB.
  5. Laporan PMO oleh KS khusus bulan Agustus, terakhir tanggal 20 September 2023.
Sekolah Penggerak (03/05/2023)
  1. Ploting FSP dengan sekolah dampingan sedang proses dikerjakan.
  2. Penyamaan persepsi FSP seluruhnya dilakukan oleh Direktorat sehingga undangan dll. akan disampaikan oleh direktorat.
  3. Di wilayah lain juga sedang proses ploting, dan penugasan sebagai NS Pelatihan KP menunggu selesainya kegiatan Penyamaan persepsi FSP tersebut.
Pengelolaan Kinerja PMM (09/01/2024)
  • Perencanaan Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan hingga 31 Januari 2024. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke tahap Pelaksanaan. Jadi, Anda masih memiliki waktu untuk memahami langkahnya dan mendiskusikan rencana kinerja Anda bersama kepala sekolah.

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Selama bulan Ramadhan, presensi masuk mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB kecuali Jumat pukul 15.30 WIB.
  4. DL (Dinas Luar) : Tidak Melakukan perekaman Absensi KDK/KDM pada Asigo/mesin finger
  5. DD (Dinas Dalam) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  6. DO (Dinas Online/Daring) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  7. PIKET : Melakukan perekaman Absensi KDK
  8. NB:- Dimohon dapat menaati jadwal KDK/KDM/PIKET dari Tim Kerja yang telah disampaikan ke Tim Kerja Kepegawaian; - Dimohon tidak melakukan tukar menukar jadwal sesama pegawai; - Data Kehadiran yang kami sampaikan ke bagian keuangan adalah dari sistem, jadi pegawai dapat mengecek secara berkala kehadiran masing-masing. Terima kasih kami sampaikan atas bantuan dan kerja samanya🙏🏻 Admin Kehadiran-Tim Kerja TLK
  9. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI