• Koordinasi Tim Kerja Membangun Rencana Kegiatan Tahun 2024

    Manajemen BBGP Jatim bersama tim kerja dan para koordinatornya mengadakan rapat koordinasi mempersiapkan rencana kegiatan selama satu tahun sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja di Gedung Nusantara 2 BBGP Jatim, Kamis (25 Januari 2024).

  • Sosialisasi Hasil Pendampingan ZI WBK/WBBM 2023

    Sekretaris Tim Kerja RBI BBGP Jatim, Akhmadi, mempresentasikan persiapan pengisian SIAZIK, hasil dari Sosialisasi Pendampingan Pembangunan ZI WBK/WBBM di Lingkungan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Selasa (21/02/2023).

  • Komitmen Bersama Membangun ZI-WBK/WBBM

    Seluruh pegawai BBGP Jatim menandatangani Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Sun Hotel Madiun, Sabtu (04/03/2023).

  • Evaluasi Rutin Jumat Sehat

    Setelah acara olahraga bersama tiap Jumat, pimpinan bersama karyawan BBGP Jatim melakukan evaluasi rutin atas kegiatan yang telah terselenggara selama seminggu. Seluruh peserta apel dapat memberikan masukan guna perbaikan-perbaikan kegiatan yang akan datang.

Webinar SPAB Seri 3: Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Di tengah ancaman bencana alam yang menghantui berbagai wilayah Indonesia, hadir satu inisiatif penting yang menjadikan sekolah bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga pusat kesiapsiagaan, yakni Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Dalam seri ketiga webinar SPAB yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG), pada Senin 30 Juni 2025, beberapa guru dan kepala sekolah berbagi praktik baik membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Dalam sambutannya, Kepala Bagian Keuangan dan Umum, Setditjen GTKPG, Lilik Fatchuriyah, menyampaikan bahwa Program SPAB, bukan hanya sebatas agenda teknis mitigasi risiko, tetapi merupakan strategi besar untuk menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berkelanjutan. “Sekolah bukan hanya tempat transfer ilmu, tetapi juga tempat pembentukan karakter, penanaman nilai, dan penguatan komunitas,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran kepala sekolah dan guru sebagai garda terdepan. SPAB hanya bisa berjalan efektif bila para pendidik mengintegrasikan pendidikan kebencanaan ke dalam pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, hingga kokurikuler. Pendidikan kebencanaan tidak perlu berdiri sendiri, tetapi bisa melebur dalam berbagai mata pelajaran dan aktivitas sekolah. Dengan begitu, murid tidak hanya paham teori, tetapi juga terlatih dalam praktik nyata.

Lilik berharap, sesi webinar ini menjadi wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman, mulai dari identifikasi risiko, penyusunan rencana tanggap darurat, hingga simulasi evakuasi. Ia mengajak seluruh peserta untuk belajar dari kisah para guru yang telah mengimplementasikan SPAB, agar dapat menularkan inspirasi dan semangat membangun satuan pendidikan yang aman, tangguh, dan berkelanjutan.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang berbagi praktik baik implementasi SPAB di sekolah masing-masing. Ketiganya Ialah Ernanigtyastuti (Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Insan Kreatif Daerah Istimewa Yogyakarta), I Kadek Suwitrayasa (Guru SMA Negeri 2 Bangli, Bali), dan Selvie Larasanti (Guru Sekolah Cikal Bandung).

Dalam paparannya, Ernanigtyastuti menjelaskan bahwa Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan gempa dan bencana alam lainnya. Sejak 2016, SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran (Muhika) memulai inisiatif SPAB secara mandiri. Tidak ada proyek besar maupun anggaran khusus, semuanya dimulai dari kesadaran dan komitmen kecil yang tumbuh dari komunitas sekolah.

Sekolah mulai dengan membuat tim kecil siaga bencana, memasang rambu evakuasi, membuat peta risiko sederhana, hingga menyelenggarakan simulasi evakuasi. Pada 2017, mulai mengadakan ekstrakurikuler “Kelas PRB” yang berfokus pada pengurangan risiko bencana. Mereka juga menyisipkan materi PRB ke dalam LKS dan ujian sekolah.

Inovasi lain yang dilakukan adalah menyediakan tas siaga bencana di kelas, penyediaan APAR, pelatihan pemadaman api, pelatihan pertolongan pertama, hingga memasukkan SPAB ke dalam RKAS tahunan.

Hebatnya, program ini berjalan konsisten selama 9 tahun tanpa hambatan besar. Kuncinya, menurut Ernanigtyastuti, adalah gotong royong, dokumentasi yang rapi, dan semangat warga sekolah. Hasilnya, pada 2019 sekolah ini mendapatkan penghargaan ASEAN Safe School Champion.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Berbeda dengan pendekatan yang dilakukan SD Muhika, I Kadek Suwitrayasa menekankan peran penting struktur formal dalam mengimplementasikan SPAB di SMA Negeri 2 Bangli, Bali. Ia mengawali cerita dengan mengingat kembali gempa tahun 2021 yang menjadi titik balik kesadaran sekolah akan pentingnya kesiapsiagaan.

Langkah pertama yang mereka lakukan adalah membentuk Tim Siaga Bencana Sekolah, menyusun SOP kedaruratan, dan melibatkan komite sekolah, BPBD, serta PMI. Mereka juga menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama dan simulasi evakuasi secara berkala.

Materi Pengurangan Risiko Bencana diintegrasikan ke pelajaran Geografi dan PPKn, menjadikannya bagian dari proses pembelajaran yang formal dan sistematis. Lingkungan fisik sekolah pun diperhatikan, dengan pemasangan rambu evakuasi dan evaluasi kelayakan bangunan.

Kadek mengungkapkan adanya tantangan, seperti minimnya pemahaman awal, keterbatasan fasilitas, koordinasi lintas pihak yang belum optimal, dan kurangnya evaluasi pasca simulasi. Namun dengan pelatihan rutin, penjadwalan yang lebih matang, dan peningkatan komunikasi, sekolahnya berhasil menumbuhkan budaya sadar bencana yang kokoh.

Webinar SPAB Seri 3 Cerita dari Garda Terdepan Pendidikan Aman Bencana

Berbeda dari dua narasumber sebelumnya, Selvie Larasanti mengusung pendekatan yang kontekstual. Di Sekolah Cikal Bandung, pendidikan kebencanaan dikaitkan dengan isu keberlanjutan dan perubahan iklim. Murid diajak belajar secara tematik melalui observasi langsung dan proyek berbasis aksi nyata.

Misalnya, murid kelas 2 SD diminta melakukan observasi ke Sungai Cikapundung, lalu membuat laporan berita dalam bentuk video atau laporan koran. Mereka juga belajar memilah sampah, membuat kerajinan tentang makhluk hidup yang terdampak bencana, dan membersihkan lingkungan sekitar sekolah. Semua ini menjadi bagian dari asesmen pembelajaran.

Kolaborasi juga menjadi kunci pendekatan Sekolah Cikal. Mereka bekerja sama dengan SD Trikarsa, komunitas bank sampah, serta orang tua siswa. Bahkan, murid dilibatkan dalam Cikal Bank Sampah, sebuah kegiatan rutin yang mengajarkan anak tentang siklus sampah dan kontribusi pada lingkungan.

Peran guru dalam pendekatan ini sangat krusial. Menurut Selvie, guru bukan hanya penyampai materi, tapi juga fasilitator, pembelajar sepanjang hayat, dan panutan yang mengajak murid hidup ramah lingkungan secara nyata.

Pada intinya, SPAB bukan sekadar agenda pelengkap dalam pendidikan, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi tangguh dan berdaya. Ketiga guru yang hadir membagikan pendekatan yang beragam, dari gerakan komunitas, pendekatan struktural, hingga pembelajaran kontekstual. Namun semuanya bermuara pada satu hal, yakni membangun budaya sadar bencana di sekolah. ***

Sumber: Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG)

Share:

Hari Pertama MPLS: Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

Sumbawa, 14 Juli 2025 - Mengawali Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dalam tinjauannya, Mendikdasmen berkesempatan menjadi pembina upacara di SD Negeri 16 Sumbawa.

“MPLS 2025 kami beri nama MPLS Ramah—sebuah langkah awal untuk meletakkan dasar pendidikan yang penuh rasa cinta, saling menghormati, dan memuliakan  para murid. Kita berusaha menjadikan sekolah sebagai rumah kita—sebagai tempat di mana kita tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga membangun karakter dan membentuk kepribadian utama anak-anak kita", ujar Menter Mu’ti.

Hari Pertama MPLS Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

Dalam pelaksanaan upacara turut dihadiri oleh Muhammad Anshori, Wakil Bupati Sumbawa; Suharti,  Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen; Abdul Aziz, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB; Irawan Subekti, Pelaksana Tugas (Plt.) Kadisdikbud Sumbawa;  pejabat eselon 2 di lingkungan Kemendikdasmen  serta para guru, siswa, dan orang tua wali murid.

Melanjutkan rangkaian kunjungan lapangan, Abdul Mu’ti beserta rombongan meninjau langsung pelaksanaan MPLS Ramah di Sekolah Luar Biasa Negeri  (SLBN)  1 Sumbawa. Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen melakukan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) yang diikuti oleh para guru dan murid di satuan pendidikan tersebut. Selain itu, Mendikdasmen memberikan apresiasi langsung kepada siswa berkebutuhan khusus yang menyanyikan lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dan memberikan bantuan pendidikan kepada tiga siswa SLB, sebagai bentuk dorongan agar anak-anak tetap semangat belajar dan terus berprestasi.

Hari Pertama MPLS Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

“Kalian punya keterbatasan fisik, tetapi kalian punya kelebihan yang hebat dalam bidang-bidang lainnya. Tetaplah percaya diri, tetaplah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena kalian semua memiliki kelebihan-kelebihan yang bahkan Pak Menteri juga tidak punya,” ujarnya.

Menteri Mu’ti menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para guru di SLBN Sumbawa  atas dedikasi dan ketulusan mereka dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menekankan bahwa peran guru pendidikan khusus sangat penting untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Oleh karena itu, semua pihak perlu turut serta mendukung agar anak-anak ini dapat menjadi generasi Indonesia yang tangguh, mandiri, dan bermartabat.

Jeda Ceria: Ruang Reflektif Tanpa Gawai

Rangkaian pelaksanaan MPLS Ramah 2025 bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Sumbawa. Di sekolah ini, Menteri Mu’ti turut berbaur bersama siswa baru dalam kegiatan Pagi Ceria, yang terdiri dari Senam Anak Indonesia Hebat dan menyanyikan lagu “Hari Baru” secara serempak.

Hari Pertama MPLS Mendikdasmen Ajak Bangun Karakter Anak Sejak Langkah Pertama di Sekolah

Mendikdasmen memperkenalkan program istirahat aktif bertajuk Jeda Ceria , yang akan menjadi ruang reflektif bagi siswa tanpa ketergantungan pada gawai, dengan fokus pada pengembangan motorik, kreativitas, dan interaksi positif.

“Perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang baik dan konsisten. Inilah jalan menjadi anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, dan hebat,” tegasnya.

Menteri Mu’ti menekankan pentingnya Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang tidak hanya dihafalkan tetapi juga dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat  menjadi fondasi pembentukan karakter anak. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 345 /sipers/A6/VI/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

101.581 Guru Lolos Seleksi Administrasi PPG Bagi Guru Tertentu Periode 1 Tahun 2025

Jakarta, 2 Juli 2025 - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) mengumumkan hasil Seleksi Administrasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu Periode 1 Tahun 2025. Proses seleksi ini telah dilaksanakan secara daring dari tanggal 27 Mei s.d. 17 Juni 2025, dan menghasilkan sebanyak 101.581 guru yang dinyatakan memenuhi syarat seleksi administrasi.

101.581 Guru Lolos Seleksi Administrasi PPG Bagi Guru Tertentu Periode 1 Tahun 2025

Guru yang dinyatakan lolos seleksi dapat mengakses hasil secara resmi melalui laman https://ppg.dikdasmen.go.id dan login melalui akun masing-masing guru pada Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB).

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa pemenuhan sertifikasi guru terus dilakukan secara bertahap. Ia mengatakan, bahwa pada tahun 2023, tercatat sekitar 1,6 juta guru belum tersertifikasi, hingga pertengahan 2025 ini jumlah tersebut telah berkurang menjadi sekitar 1 juta guru. 

“Hal tersebut merupakan pencapaian yang signifikan dan menunjukkan komitmen pemerintah yang sangat besar untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru,” ucapnya di Jakarta, Rabu (2/7).

Dirjen Nunuk menambahkan, bahwa langkah ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 tentang Guru dan Dosen, bahwa setiap guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik, serta sehat jasmani dan rohani. “Kompetensi tersebut mencakup pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang diperoleh melalui PPG,” terangnya.

Pada saat ini pendaftaran bagi guru-guru yang belum mengikuti PPG masih terbuka, baik dari sekolah negeri maupun swasta untuk mengikuti seleksi administrasi pada 19 Juni s.d. 12 Agustus 2025. “Kami mengajak seluruh guru yang memenuhi syarat tanpa terkecuali, untuk segera mendaftarkan diri dan memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Dirjen Nunuk.

Secara umum persyaratan dan mekanisme seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu dengan melakukan pemutakhiran data pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik), verifikasi dan validasi (verval) data ijazah S1/D-IV melalui laman Info GTK, memilih bidang studi PPG  dengan menyesuaikan kualifikasi akademik S1/D-IV atau berdasarkan bidang tugas, mata pelajaran, kelompok mata pelajaran yang diampu, hal ini sesuai ketentuan regulasi seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025. 

Pelaksanaan program PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025 dilakukan secara bertahap dan dalam pelaksanaan pembelajaran PPG bagi Guru Tertentu dilakukan secara mandiri dan terstruktur melalui platform  Ruang Guru Tenaga Kependidikan  (RGTK). “Oleh karena itu optimalkan seluruh waktu yang telah ditentukan guna kesuksesan Bapak/Ibu Guru dalam mengikuti proses seleksi administrasi hingga tuntas menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru,” kata Dirjen Nunuk. 

“Melalui Program PPG bagi Guru Tertentu, Kami berharap dapat terus mendorong percepatan sertifikasi pendidik sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas dan pendidikan bermutu bagi semua,” tutupnya.

Untuk lebih jelasnya, informasi dapat diakses melalui laman https://ppg.dikdasmen.go.id.

***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 319/sipers/A6/VII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Strategi Kemendikdasmen Tingkatkan Kualitas Kepala Sekolah melalui Program Kepemimpinan Sekolah

Jakarta, 23 Juni 2025 — Dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 5.0 yang menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang kritis, kreatif, komunikatif, inovatif, dan melek teknologi, pendidikan memegang peran penting dalam membentuk SDM unggul yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kepala Sekolah (KS), Pengawas Sekolah (PS), dan Tenaga Kependidikan (Tendik) memiliki peran strategis dalam menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu. Menyadari pentingnya peran tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Program Kepemimpinan Sekolah yang dilaksanakan secara luring di Gedung A, Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, pada Senin (23/6). 

Strategi Kemendikdasmen Tingkatkan Kualitas Kepala Sekolah melalui Program Kepemimpinan Sekolah

Berdasarkan data di lapangan, kebutuhan KS di Indonesia saat ini sangat mendesak yang mana mencapai 50.971 orang. Sebanyak 10.899 di antaranya diproyeksikan pensiun pada 2025, sementara 40.072 jabatan masih belum terisi. Tiga provinsi dengan jumlah kebutuhan KS tertinggi, yakni Jawa Barat sebanyak 7.490 orang, Jawa Tengah sebanyak 6.881 orang, dan Jawa Timur sebanyak 6.513 orang. Kondisi ini mencerminkan tantangan serius dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif. Oleh karena itu, percepatan penyiapan dan penugasan KS melalui program strategis, seperti Program Kepemimpinan Sekolah, menjadi sangat krusial guna mencegah kekosongan kepemimpinan yang dapat berdampak pada penurunan mutu tata kelola satuan pendidikan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa Program Kepemimpinan Sekolah menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem pendidikan melalui kepemimpinan yang transformatif, kolaboratif, dan berdampak nyata di tingkat satuan pendidikan. Program ini dirancang tidak hanya untuk menyiapkan calon KS, PS, dan Tendik, tetapi juga untuk meningkatkan kompetensi dan karakter kepemimpinan agar mampu menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi, memperkuat budaya belajar, serta menggerakkan seluruh unsur pendidikan di satuan pendidikan. Selain itu, program ini diharapkan mampu mencetak pemimpin-pemimpin pendidikan yang adaptif terhadap tantangan zaman dan berkomitmen terhadap kualitas pembelajaran.

“Untuk mewujudkan  pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, visoner, transformatif di tingkat satuan pendidikan. Oleh karena itu, para pemimpin sekolah, seperti KS, PS, dan Tendik memiliki peran strategis untuk memastikan proses belajar mengajar berlangsung secara bermutu,” ujar Abdul Mu’ti. 

Strategi Kemendikdasmen Tingkatkan Kualitas Kepala Sekolah melalui Program Kepemimpinan Sekolah

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG), Nunuk Suryani, menjelaskan bahwa Program Kepemimpinan Sekolah disusun tidak secara terpisah, melainkan merujuk pada berbagai regulasi nasional di bidang pendidikan, dengan setidaknya sembilan regulasi utama sebagai dasar pijakan. Salah satu regulasi tersebut adalah Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai KS. Dengan landasan regulatif yang kuat, program ini dirancang untuk berjalan seiring dengan sistem pendidikan nasional dan menjadi bagian integral dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui penguatan peran strategis para pemimpin di satuan pendidikan.

“Untuk melaksanakan Program Kepemimpinan Sekolah, Kemendikdasmen menyediakan aplikasi pendukung Sistem Informasi Manajemen Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (SIMKSPSTK) pada platform Rumah Pendidikan layanan Ruang GTK. Dengan sistem ini, pengelolaan data, proses seleksi, pelatihan, serta pemantauan karier dapat dilakukan secara lebih efisien, transparan, dan terintegrasi,” ujar Nunuk Suryani. 

Strategi Kemendikdasmen Tingkatkan Kualitas Kepala Sekolah melalui Program Kepemimpinan Sekolah

Senada dengan hal itu, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Hetifah Sjaifudian, menyampaikan dukungan penuh terhadap peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah sebagai langkah konkret untuk menjawab tantangan pendidikan nasional, khususnya dalam mengisi kekosongan posisi KS yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kepemimpinan yang kuat di tingkat satuan pendidikan sangat penting untuk memastikan kualitas pembelajaran yang merata dan berdaya saing. KS, PS, dan Tendik harus saling mendukung agar proses pendidikan berjalan optimal. Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi regulasi baru, yakni Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025, yang dinilai dapat mempercepat penugasan KS secara lebih terbuka dan akuntabel. 

“KS dituntut menjadi pemimpin pembelajaran. Ia harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, kondusif, dan memiliki visi jauh ke depan agar terjadi peningkatan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan. Di sisi lain persoalan nyata di lapangan, terjadi kekosongan KS di sejumlah satuan pendidikan sehingga berpotensi menghambat proses pembelajaran di satuan pendidikan. Melalui kebijakan yang baru dari  Kemendikdasmen, diharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) segera melakukan percepatan pengangkatan KS sehingga tidak terjadi kekosongan,” tutup Hetifah Sjaifudian. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 301/sipers/A6/VI/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Dukungan Penuh Pemangku Kepentingan dalam Peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah

Jakarta, 23 Juni 2025 — Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan, satuan pendidikan memerlukan pemimpin yang kuat, visioner, dan transformatif. Peran strategis kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan menjadi sangat penting dalam memastikan proses pembelajaran secara efektif dan berkualitas. Untuk mendukung penguatan kepemimpinan di tingkat satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Program Kepemimpinan Sekolah yang dilaksanakan secara luring di Gedung A, Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, pada Senin (23/6).

Dukungan Penuh Pemangku Kepentingan dalam Peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah

Program Kepemimpinan Sekolah diselenggarakan melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Lembaga Penyelenggara Pelatihan (LPP), pemerintah daerah (pemda), dan penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Selain itu, pelaksanaan program ini juga melibatkan partisipasi aktif dari para pendidik dan tenaga kependidikan, seperti guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, kepala administrasi sekolah, kepala laboratorium sekolah, kepala perpustakaan sekolah, dsb. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem kepemimpinan pendidikan yang efektif, partisipatif, dan berkelanjutan.

Selanjutnya, peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah mendapat sambutan positif dan antusias dari berbagai pihak, termasuk Bupati Kabupaten Lahat, Bursah Zarnubi; Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna; Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu, Sumaryono; Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Abdul Hadi; Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Tanah Laut, Myrza Fazrina; dsb. Dukungan tersebut mencerminkan komitmen bersama dalam mendorong penguatan kepemimpinan satuan pendidikan di berbagai daerah.

Dukungan Penuh Pemangku Kepentingan dalam Peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah

Bupati Kabupaten Lahat, Bursah Zarnubi, mengatakan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah pusat dalam membangun sistem pendidikan yang unggul dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi Kabupaten Lahat dalam mencetak kepala sekolah yang inovatif dan siap memimpin perubahan.

“Saya menyambut baik program ini dengan penuh semangat karena sejalan dengan visi pendidikan Kabupaten Lahat dalam menciptakan kepala sekolah yang inovatif dan mampu memimpin perubahan,” ujar Bursah Zarnubi.  

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna, menyampaikan dukungannya terhadap peluncuran program ini dan juga merespons terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Ia berharap program ini dapat membentuk pemimpin pendidikan masa depan yang beretika, bertanggung jawab, serta membawa dampak positif bagi kemajuan sekolah dan masyarakat luas.

“Semoga melalui program ini dapat menciptakan pemimpin masa depan yang beretika, bertanggung jawab, dan mampu memajukan sekolah serta berdampak positif kepada masyarakat,” tambah Dadang Supriatna. 

Dukungan Penuh Pemangku Kepentingan dalam Peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah

Tak hanya itu, dukungan terhadap Program Kepemimpinan Sekolah juga datang dari pemerintah daerah lainnya. PTK Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu, Sumaryono, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran khusus guna mendukung pelatihan bagi calon kepala sekolah sebagai bentuk kesiapan daerah dalam menyambut kebijakan baru. Langkah serupa turut dilakukan oleh Kabid GTK Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Abdul Hadi, yang melalui efisiensi anggaran berhasil mengalokasikan dana pelatihan kepala sekolah untuk tahun anggaran 2025. Ia berharap alokasi tersebut dapat segera direalisasikan dan pelaksanaan program dapat berjalan lancar tanpa kendala.

Dengan demikian, Program Kepemimpinan Sekolah menjadi langkah strategis dalam menyiapkan kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang tangguh dan adaptif. Kolaborasi lintas sektor yang terbangun dalam pelaksanaan program ini menunjukkan bahwa transformasi pendidikan tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan komitmen dan sinergi bersama dari seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan dukungan yang solid dan berkelanjutan, program ini diharapkan mampu memperkuat kepemimpinan satuan pendidikan dan membawa perubahan positif bagi mutu pendidikan nasional. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 302/sipers/A6/VI/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Sinergi Kemendikdasmen dan Kemensetneg: Luncurkan Program CPNS Setneg ke Sekolah untuk Perkuat Mutu Pendidikan

Bogor, 19 Juni 2025 – Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), secara resmi membuka program Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Setneg ke Sekolah. Program ini merupakan upaya untuk mengakselerasi peningkatan kapasitas pendidikan dasar dan menengah, dengan fokus pada penguatan nilai-nilai kebangsaan, karakter, dan pengembangan kompetensi peserta didik di sekolah.

Sinergi Kemendikdasmen dan Kemensetneg Luncurkan Program CPNS Setneg ke Sekolah untuk Perkuat Mutu Pendidikan

Kegiatan Pembekalan Peserta Program Setneg ke Sekolah (SKS) di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Banten dilaksanakan pada 16 s.d. 20 Juni 2025. Program ini menjadi wujud nyata sinergi lintas kementerian dalam mendukung penguatan mutu pendidikan di Indonesia.

Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga Elevri, menyebut program ini sebagai langkah strategis untuk mendukung percepatan pembangunan sumber daya unggul dan adaptif di era modern. Sinergi yang terjalin antara Kemendikdasmen dan Kemensetneg merupakan wujud partisipasi semesta dalam mendukung kemajuan pendidikan Indonesia.

“Dengan saling berbagi sumber daya, pengetahuan, dan komitmen bersama, kita semua berharap dapat mewujudkan sistem pendidikan yang lebih berkualitas, inklusif, dan berdaya saing. Peserta juga diharapkan mampu berkontribusi secara efektif, mendukung kelancaran operasional sekolah, sekaligus memberikan inspirasi bermakna bagi pendidik dan peserta didik,” ujar Asga.

Ia pun menegaskan bahwa sinergi yang terjalin antara Kemensetneg dan Kemendikdasmen memiliki peranan penting dalam mendukung kemajuan pendidikan Indonesia di masa yang akan datang. Sebanyak 278 CPNS Kemensetneg mengikuti pembekalan di BGTK Banten dan 108 peserta lainnya di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Setneg Cipete, Jakarta Selatan. Para peserta akan bertugas mendampingi guru utama di SD, SMP, dan SMA selama enam bulan.

Sinergi Kemendikdasmen dan Kemensetneg Luncurkan Program CPNS Setneg ke Sekolah untuk Perkuat Mutu Pendidikan

Selama pembekalan, para peserta mendapatkan materi pengantar pedagogi, perkembangan peserta didik, pembelajaran di era Society 5.0, growth mindset, pendidikan inklusif, hingga penguatan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Materi disampaikan oleh narasumber profesional dari kalangan guru, dosen, akademisi, dan pengembang teknologi pendidikan.

Diharapkan para peserta tidak hanya mengikuti kegiatan ini dengan penuh perhatian dan antusiasme, namun juga mampu mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk mendukung tugas mulia membantu guru utama dan mendukung kelancaran operasional pendidikan di sekolah penempatan masing-masing.

Pada kegiatan ini, turut hadir Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Abdullah Faqih; Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Muharromi; Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Banten, Sugito Adi Warsito; Kepala Subdirektorat Peningkatan Kapasitas, Perlindungan, dan Pengendalian Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Meliyanti.

Sebagai tindak lanjut dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto, program Setneg ke Sekolah diharapkan mampu menciptakan sinergi yang produktif demi terwujudnya generasi muda Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menjawab tantangan era global. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 286/sipers/A6/VI/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 

Share:

Mendikdasmen Terima Anugerah Konservasi 2025 Kategori Upakarti Dharmakarya Adhikarana dari UNNES

Semarang, 8 Juni 2025 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menerima Anugerah Konservasi 2025 kategori Upakarti Dharmakarya Adhikarana dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Penghargaan ini diberikan dalam momentum Dies Natalis ke-60 UNNES, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam merumuskan pemikiran, gerakan, dan kebijakan pendidikan yang berpihak pada keberagaman, perdamaian, dan kesadaran ekologis.

Mendikdasmen Terima Anugerah Konservasi 2025 Kategori Upakarti Dharmakarya Adhikarana

Sebagai pendidik, pemikir, dan penggerak pendidikan, Abdul Mu’ti konsisten memperjuangkan pendidikan yang humanis, transformatif, dan berakar pada nilai-nilai keislaman progresif. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang teguh dalam mengadvokasi pluralisme sebagai tenun kehidupan berbangsa, dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan untuk membangun intelektualitas sekaligus melahirkan khalifah di bumi yang bertanggung jawab menjaga sesama.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen menekankan bahwa pendidikan tidak hanya soal penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter dan kemampuan transformatif yang adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kalau kita berbicara mengenai pendidikan dan bagaimana menyiapkan dunia masa depan, kita melihat bahwa kemampuan untuk mengelola perubahan itu dapat dikuasai oleh anak-anak kita, apabila pendidikan kita berorientasi ke masa depan dan tidak hanya memberikan mereka kemampuan teknis, tetapi juga soft skills yang bersifat transformatif,” ucap Mendikdasmen di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/6).

Lebih lanjut, Mendikdasmen menegaskan bahwa melalui visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, Kemendikdasmen berkomitmen terus meningkatkan layanan pendidikan, bukan hanya dalam hal pengetahuan, tetapi juga kepemimpinan dan karakter, untuk menyiapkan generasi bangsa memasuki dunia global.

Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen juga mengapresiasi kontribusi UNNES sebagai lembaga yang telah melahirkan guru-guru hebat dan berkualitas. “Kami sangat berharap UNNES dapat terus mendidik para guru sebagai tidak hanya agent of learning tetapi juga agent of civilization. Guru tidak hanya menjadi agen pembelajaran, tetapi juga agen dalam membangun peradaban,” tuturnya.


Mendikdasmen Terima Anugerah Konservasi 2025 Kategori Upakarti Dharmakarya Adhikarana

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Semarang, Martono, menyampaikan bahwa komitmen menjadi universitas berwawasan konservasi merupakan pekerjaan besar yang hanya bisa diwujudkan melalui kolaborasi dan keterlibatan seluruh pihak. ”Wawasan konservasi sebagai prinsip hidup juga harus diimplementasikan dalam berbagai lini kehidupan. Siapapun kita, apapun peran sosial yang kita emban, kita bisa berkontribusi mengimplementasikan nilai-nilai konservasi,” katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa UNNES mengembangkan tiga pilar konservasi, yaitu alam dan lingkungan, seni dan budaya, serta nilai dan karakter, yang terus diperluas penerapannya.

”Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, UNNES akan memberikan anugerah konservasi kepada dua tokoh yang dinilai memiliki komitmen dalam mengimplementasikan nilai-nilai konservasi pada bidangnya,” tambah Martono.

Penghargaan ini menjadi simbol sinergi antara dunia pendidikan dan gerakan konservasi. Lebih dari sekadar penghargaan pribadi, penganugerahan ini mencerminkan harapan bersama untuk menghadirkan sistem pendidikan dengan nilai kemanusiaan, keberagaman, dan keberlanjutan. Kemendikdasmen membuka jalan bagi lahirnya generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan berempati. Pendidikan yang berakar pada nilai-nilai luhur adalah fondasi bagi Indonesia yang berkeadaban. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 264/sipers/A6/VI/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 

Share:

Sederet Upaya Berbagai LPTK Penyelenggara PPG Berinovasi Mencetak Guru Hebat

Jakarta, Kemendikdasmen - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi landasan penting dalam mencetak guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga unggul dalam karakter dan penerapan nilai-nilai kepemimpinan. Keberhasilan program ini tidak dapat dilepaskan dari peran strategis Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menjadi ujung tombak penyelenggaraannya. Tak sekadar menjalankan regulasi, sejumlah LPTK menunjukkan praktik baik dengan inovasi, adaptasi, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan di lapangan.

Upaya LPTK Penyelenggara PPG Berinovasi Mencetak Guru Hebat

Contohnya, Universitas Negeri Malang (UM). Direktur Sekolah Pascasarjana UM, Adi Atmoko, menegaskan bahwa selain memenuhi kewajiban akademik, pihaknya juga mendorong peserta PPG untuk mempublikasikan karya ilmiah dari hasil praktik lapangan. Selain itu, peserta PPG juga akan mengikuti  lokakarya (workshop), pelatihan, hingga pendampingan hingga publikasi jurnal terakreditasi. Bahkan, dana khusus dialokasikan untuk riset dan pengabdian masyarakat, sehingga calon guru bukan hanya kompeten mengajar, tetapi juga aktif secara ilmiah.

Tak ketinggalan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menghadirkan pendekatan antisipatif terhadap learning loss dalam pembelajaran daring. Rektor UAD, Muchlas, mengungkapkan bahwa tantangan besar PPG daring adalah interaksi satu arah yang berisiko menurunkan kualitas pemahaman. UAD menjawab tantangan ini dengan perbaikan desain materi dan membentuk klaster-klaster wilayah yang didampingi oleh alumni sebagai mentor lokal. Hasilnya, interaksi dan adaptasi berjalan lebih baik dan mendalam.

Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) menghadapi tantangan geografis dan ketimpangan akses informasi. Rektor Abdul Rakhim Nanda menjelaskan bahwa banyak peserta PPG berasal dari wilayah 3T. Untuk mengatasi kesenjangan kesiapan, UNISMUH menerapkan matrikulasi dan penyamaan persepsi awal. Pendekatan ini memungkinkan peserta dari berbagai latar belakang mencapai capaian kompetensi yang setara di akhir program.

Praktik baik lainnya, datang dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Melalui pendekatan psikopedagogis, Rektor Sri Suciati menekankan pentingnya ketenangan psikologis dan motivasi para peserta. Selain itu, dosen-dosen PPG di UPGRIS juga harus memenuhi ketetapan standar minimal kualifikasi Lektor Kepala, untuk memastikan pelayanan akademik terbaik. Pertemuan pra ujian yang membahas soal dan strategi menjawab juga dijalankan secara rutin untuk menghindari kecemasan peserta. Hasilnya, tingkat kelulusan mahasiswa UPGRIS konsisten di atas rata-rata nasional.

Berikutnya, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang menampilkan wajah LPTK kolaboratif dan adaptif di era disrupsi. Rektor UNESA, Nurhasan, yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia, menjalin kemitraan multisektor dengan pemerintah daerah, industri pendidikan, dan komunitas digital. UNESA mengintegrasikan literasi digital, nilai kebhinekaan, hingga kompetensi bahasa asing ke dalam konten PPG. Pendampingan intensif memastikan peserta siap beradaptasi di dunia nyata.

Apresiasi atas Komitmen Hadirkan PPG Terbaik

Praktik-praktik baik dari lima LPTK tersebut menunjukkan komitmen untuk menghadirkan yang terbaik dalam penyelenggaraan PPG. Karena itulah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberikan apresiasi khusus pada acara Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. 

Kelima LPTK yang menerima apresiasi, yakni UNESA, UM, UAD, UNISMUH, dan UPGRIS. Mereka dipilih karena telah menunjukkan pencapaian luar biasa dalam tiga aspek utama penilaian. Seperti, 1) penjaminan mutu, termasuk kapabilitas dosen, proses pembelajaran, dan kontribusi terhadap kompetensi lulusan; 2) tata kelola keuangan, yaitu efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas penggunaan anggaran PPG; serta 3) konsistensi proses penyelenggaraan, mulai dari tahap lapor diri hingga uji kompetensi akhir.

Momentum apresiasi ini mempertegas bahwa pelaksanaan PPG bukan sekadar urusan administratif, melainkan investasi strategis jangka panjang dalam membangun SDM guru yang profesional dan berdampak luas. Karena itu, praktik baik dari lima LPTK ini diharap bisa direplikasi di seluruh Indonesia, untuk mewujudkan sistem pendidikan guru yang bermutu. Sebab, pendidikan yang berkualitas dimulai dari guru yang unggul, dan guru yang unggul lahir dari LPTK yang inovatif dan visioner.*** 

Penulis: Tim Ditjen GTK PG

Editor: Denty A.


Share:

Refleksi Kebangsaan Bersama Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Hari Lahir Pancasila diperingati dengan khidmat dan istimewa di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Timur. Seluruh pegawai turut serta dalam upacara bendera yang berlangsung lancar dan penuh makna. Keistimewaan peringatan tahun ini terletak pada kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atip Latipulhayat, S.H, L.L.M., Ph.D., yang bertindak sebagai pembina upacara.

Refleksi Kebangsaan Bersama Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Dalam amanatnya, Prof. Atip Latipulhayat mengajak seluruh hadirin untuk berefleksi sebagai anak bangsa dan warga negara Indonesia. Beliau menggugah kesadaran akan pertanyaan fundamental: Bagaimana bangsa ini lahir? Bagaimana Pancasila lahir? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi jembatan menuju pemahaman akan akar sejarah yang membentuk identitas bangsa.

Refleksi Kebangsaan Bersama Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Hari Lahir Pancasila, 1 Juni, adalah momen bersejarah untuk mengenang kembali saat Presiden Sukarno untuk pertama kalinya menyampaikan pidato legendaris dalam sidang BPUPKI I. Pada tanggal 1 Juni 1945 itulah, beliau memperkenalkan dasar negara Indonesia yang kemudian dinamai "Pancasila". Sebuah nama yang bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah falsafah hidup yang hingga kini menjadi pondasi kokoh bagi keberadaan bangsa.

Refleksi Kebangsaan Bersama Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Prof. Atip Latipulhayat menyoroti perbandingan menarik sebagai renungan. Beliau menyatakan bahwa banyak bangsa lain mengandalkan kekuatan angkatan bersejarah, seperti militer atau kekuatan fisik, sebagai dasar kekuatan negaranya. Namun, Indonesia memilih jalan yang berbeda. Bangsa ini berlandaskan pada falsafah Pancasila, yang telah terbukti menjadi perekat kesatuan bangsa dan negara hingga saat ini.

Refleksi Kebangsaan Bersama Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Kontrasnya, ada bangsa-bangsa yang justru mengandalkan kekuatan senjata sebagai tumpuan utama, namun akhirnya lenyap negaranya. Contoh nyata yang disebutkan adalah Yugoslavia, sebuah negara yang kini hanya tinggal kenangan sejarah. Fenomena ini semakin menegaskan betapa hebatnya kekuatan ideologi Pancasila dalam menjaga keutuhan dan keberlangsungan negara.

Refleksi Kebangsaan Bersama Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Peringatan Hari Lahir Pancasila di BBGTK Jawa Timur ini bukan sekadar seremoni rutin, melainkan sebuah pengingat kolektif akan pentingnya Pancasila sebagai ideologi pemersatu. Amanat Prof. Atip Latipulhayat berhasil menanamkan kembali semangat kebangsaan dan apresiasi terhadap Pancasila sebagai warisan tak ternilai yang harus terus dijaga, diamalkan, dan dilestarikan oleh setiap generasi penerus bangsa. ***

Penulis: Fatma Dewi Fitriatus Solichah, S.Pd.

Penyunting: Tricahyo A.

Fotografer: Ali Sofyan

Share:

Kemendikdasmen Buka Program PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025, Dorong Sertifikasi Profesi Bagi Guru yang Aktif Mengajar

Jakarta, 9 Mei 2025 - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) kembali membuka Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) Tahun 2025. Program ini bertujuan untuk mencetak guru yang profesional, kompeten, dan sejahtera.

Pemanggilan peserta akan dilakukan secara bertahap mulai Mei-Juni 2025. PPG 2025 difokuskan untuk guru yang terdaftar aktif di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan masih mengajar pada tahun ajaran 2023/2024, namun belum memiliki Sertifikat Pendidik. Pada tahap 1 pemanggilan peserta akan dilakukan kepada sebanyak 325.000 guru untuk mengikuti pembelajaran dan dalam pelaksanaannya tidak ada pungutan dalam bentuk apapun.

Kemendikdasmen Buka Program PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya peran guru dalam pembangunan bangsa dan kemajuan pendidikan. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen, guru merupakan agen pembelajaran yang memiliki peran utama tidak hanya sebagai pendidik di dalam kelas, tetapi juga sebagai pembimbing, pemandu, dan mentor bagi para muridnya.

“Guru memiliki peranan yang sangat penting dan strategis, bukan hanya dalam keberhasilan proses belajar mengajar, tetapi juga dalam kemajuan pendidikan dan pembangunan bangsa,” ujarnya dalam kegiatan webinar pelaksanaan Program PPG bagi Guru Tertentu 2025, Kamis (8/5). 

Ia melanjutkan, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas guru sebagai tenaga profesional. “Guru dituntut untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan yang berkelanjutan. Selain itu, guru juga harus memenuhi kualifikasi minimal S1/D-IV menguasai empat kompetensi dasar keguruan, serta didorong untuk meningkatkan kesejahteraan melalui sertifikasi yang dapat diperoleh melalui program PPG bagi Calon Guru maupun PPG bagi Guru Tertentu,” terangnya.

Turut hadir dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal (Dirjen) GTKPG, Nunuk Suryani. Ia menyatakan, “PPG bagi Guru Tertentu merupakan langkah konkret untuk menuntaskan sertifikasi pendidik bagi guru tertentu yang memenuhi kriteria, secara lebih efisien dan efektif,” ujarnya.

“Bagi guru-guru yang belum mendapatkan kesempatan mengikuti PPG bagi Guru Tertentu periode ini, dapat mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang akan diinformasikan lebih lanjut melalui aplikasi SIMPKB,” imbuhnya. 

Nunuk Suryani menjabarkan bahwa pelaksanaan program PPG bagi Guru Tertentu bertujuan mewujudkan guru profesional dan kompeten. Pelaksanaan program PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025 dilakukan secara bertahap. Program ini diawali dengan pemanggilan peserta melalui akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB) masing-masing, dilanjutkan dengan lapor diri ke Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara PPG, dan mengikuti pembelajaran melalui platform Ruang GTK, serta mengikuti Uji Kompetensi.

Kemendikdasmen Buka Program PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025

Adapun daftar program studi dan daftar nama calon mahasiswa selengkapnya dapat diakses melalui akun SIMPKB masing-masing peserta atau akun SIMPPG masing-masing lembaga. Pembelajaran akan dilaksanakan secara mandiri dan pembelajaran terstruktur secara daring akan dilakukan melalui platform Ruang GTK, bagi guru-guru yang belum pernah mengakses Ruang GTK, diimbau untuk membuka Ruang GTK melalui https://guru.kemendikdasmen.go.id.

Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut mengenai Program Pendidikan Profesi Guru dengan mengunjungi laman resmi Direktorat PPG dan media sosial: 

Laman: https://ppg.dikdasmen.go.id/

Instagram: @ppgkemendikdasmen

YouTube: PPG Kemendikdasmen

 ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 205/sipers/A6/V/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Kemendikdasmen Raih Gold Play Button - YouTube

Jakarta, 7 Mei 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meraih penghargaan Gold Play Button – YouTube yang diterima langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (7/5). "Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim media kementerian atas capaian dan prestasinya yang diakui oleh Google dan masyarakat," tutur Mendikdasmen.

Kemendikdasmen Raih Gold Play Button - YouTube

Mendikdasmen pada kesempatan ini juga menyampaikan apresiasi kepada Google yang telah membantu dalam penyampaian informasi kebijakan pendidikan kepada masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan penyedia platform digital, menurut Menteri Mu’ti, merupakan langkah nyata menuju terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua. Ia berharap sinergi ini terus diperkuat demi memperluas akses pendidikan yang adil dan inklusif di seluruh Indonesia.

Peran Teknologi sebagai Solusi dalam Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Mendikdasmen menegaskan pentingnya peran teknologi dalam menjawab tantangan pemerataan pendidikan di Indonesia. Ia menyoroti bagaimana kondisi geografis Indonesia yang beragam menjadi tantangan tersendiri bagi pemerataan layanan pendidikan. Namun, ia optimistis teknologi dapat menjadi solusi untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

"Teknologi merupakan sarana yang memungkinkan mereka untuk dapat belajar di manapun mereka berada, kapan pun, sesuai dengan apa yang menjadi keadaan mereka. Inilah yang saya kira menjadi bagian penting bagaimana teknologi enable us to reach the outreach, untuk menjangkau mereka yang tidak terjangkau," ungkap Menteri Mu’ti.

Kemendikdasmen Raih Gold Play Button - YouTube

Terkait konten digital, Mendikdasmen mengingatkan pentingnya etika dan tanggung jawab dalam menyebarkan informasi di dunia maya. Ia menyoroti fenomena “viralitas” konten yang tak selalu sejalan dengan kualitas. "Kita tidak bisa menutup mata adanya sebagian kecil konten kreator yang membuat konten hanya untuk sekadar mencari sensasi. Yang penting viral, mau bermutu atau tidak, yang penting viral," katanya.

Menteri Mu'ti mengakui bahwa teknologi memberi banyak kemudahan, namun tidak lepas dari potensi risiko. “Kelemahannya karena dia bisa diakses dengan mudah dan bisa cepat, maka kelemahannya ada dua. Pertama, bisa jadi informasi yang diperoleh itu belum tentu informasi yang benar. Kedua, penggunaan AI dan gawai ini tetap harus disinkronkan dengan dorongan untuk membaca dan aktivitas pembelajaran lainnya," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah YouTube untuk Asia Tenggara dan Asia Frontier, Danny Ardianto, mengatakan bahwa YouTube merupakan tempat belajar seumur hidup, dari Matematika tingkat lanjut hingga Olahraga di rumah. Ia menambahkan, bahwa YouTube ingin mendemokratisasi akses pembelajaran bagi semua orang di mana pun mereka berada, baik itu pendidikan tambahan, pengembangan profesional, maupun keterampilan sehari-hari.

Kemendikdasmen Raih Gold Play Button - YouTube

Melalui inisiatif seperti Akademi Edukreator dan YouTube Learning Hub, ucap Danny, YouTube ingin menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, personal, inklusif, dan interaktif. “Sejak 2021, Akademi Edukreator telah melatih lebih dari 2.700 anak muda, guru, dan profesional dari 32 provinsi untuk menjadi edukreator yang berdampak. Kami akan terus mendukung terciptanya konten pembelajaran bermutu tinggi untuk membangun pendidikan Indonesia yang siap menyongsong masa depan,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut juga diperkenalkan Gemini Academy 2025 sebagai kelanjutan dari kolaborasi antara Google dengan Kemendikdasmen. Program ini dirancang untuk membekali para pendidik dengan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi Gemini, mulai dari penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk memperdalam proses belajar mengajar di kelas hingga integrasi pembelajaran coding. ***

Sumber:  Siaran Pers Nomor: 202/sipers/A6/V/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Mengapa Verval Data PPG Saya Ditolak

Untuk seleksi PPG, data ijazah yang sudah diverifikasi oleh dinas pendidikan memerlukan verifikasi lanjutan oleh BGP/BBGP untuk memastikan kesesuaian ijazah dengan bidang studi sertifikasi yang dapa dipilih oleh calon peserta. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan verifikasi Data PPG di GTK ditolak oleh dinas maupun BBGP, salah satunya adalah ketidaksesuaian berkas dengan input data di SIM.


Verval hanya bisa dilakukan kembali apabila selesi administrasi PPG dibuka kembali oleh Direktorat PPG.  Selama seleksi belum dibuka, saat ini akses verval BBGP dimatikan dari pusat. Hingga saat ini ditulis, akses belum dibuka. Program PPG bagi Guru Tertentu akan dibuka oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru melalui Direktorat Pendidikan Profesi Guru pada Kamis, 8 Mei 2025.

Untuk antisipasi ketidaksesuaian berkas, berikut ini tips sebelum upload untuk periode verval ke depannya: 

usahakan benar-benar dicek penulisan data sudah benar atau belum.

biasakan menggunakan laptop agar tidak terjadi kesalahan ketik.

Share:

Revitalisasi Sekolah, Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah Perbaikan Mutu Sarpras

Bogor, 2 Mei 2025 - Komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sekolah-sekolah Indonesia menjadi sekolah yang memenuhi standar sarana dan prasarana akan terus dilakukan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan,  "Khusus untuk SDN 3 Leuwibatu Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selain gedung sekolahnya akan dibangun menjadi dua lantai, kemudian akan dibantu smart classroom atau kelas cerdas, perpustakaan, toilet dan sarana lainnya," jelas Mu'ti di halaman SDN 3 Leuwibatu Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (2/5).  

Revitalisasi Sekolah, Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah Perbaikan Mutu Sarpras

"Inshaa Allah anggaran sudah tersedia dan mudah-mudahan bisa dikerjakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ucap Menteri Mu'ti yang diikuti tepuk tangan meriah seluruh warga sekolah. 

Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari komitmen nyata Presiden agar pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkualitas. "Salah satu yang beliau tekankan adalah sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar pendidikan yang berkualitas," tegas Mendikdasmen mengutip pernyataan Presiden dalam kesempatan berbeda. 

Kepala Sekolah SDN  3 Leuwibatu, Sudrajat, menyambut baik program Revitalisasi Sekolah yang ia nilai sangat dibutuhkan sejak sekolah tersebut berdiri pada tahun 1970-an itu. Dalam mewujudkan inklusivitas visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, dibutuhkan kerja sama seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah. 

"Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah saja tapi tanggung jawab semua pihak untuk menciptakan pendidikan bermutu dan inklusif," ucapnya. 

Ia berharap dengan direvitalisasi, pembelajaran di sekolah menjadi lebih 'hidup'. "Dengan program ini akan membuat kita semangat dalam  menjalankan pembelajaran di sini," ungkap Sudrajat. 

Revitalisasi Sekolah, Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah Perbaikan Mutu Sarpras

Senada dengan itu, salah satu guru kelas 2 yang bernama Nurul Komariyah, begitu antusias dengan program ini. "Alhamdulillah sejak berdirinya sekolah ini, untuk kali ini direnovasi, kedatangan orang-orang besar ke sini," ungkapnya bangga. 

"Semoga pembangunan cepat teralisasi, sekolahnya makin nyaman dan bagus, anak-anak makin semangat belajarnya punya tempat belajar yang lebih memadai," sambungnya. 

Nurul mengatakan, sekolahnya membutuhkan lapangan supaya anak-anak bisa nyaman saat upacara dan berolahraga dan tidak perlu lagi menumpang lapangan ke tempat lain. Selain itu, WC juga perlu diperbaiki karena kesulitan air juga sering terjadi. 

Di antara para murid yang hadir, ada Rania, siswa kelas 3 SD. "Saya senang meski di kampung tapi Pak Menteri mau datang ke sini. Semoga sekolah saya bisa dibangun lebih bagus," ucapnya. 

Komitmen Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan dan Mutu Guru

Presiden Prabowo Subianto juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi para guru. Beberapa waktu lalu, Presiden juga telah meningkatkan tunjangan guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN P3K) dan Non ASN. "Dalam waktu dekat akan diluncurkan bantuan untuk guru honorer melalui transfer langsung," jelas Mendikdasmen. 

Pemerintah juga memberikan bantuan studi Rp3 juta per semester untuk guru yang belum D4 atau S1. "Ini menjadi bagian dari komitmen Presiden dalam meningkatkan pendidikan yang bermutu karena di antara yang menentukan adalah kualitas pendidikan adalah para gurunya serta kualitas proses belajar dan mengajar," imbuhnya. 

Revitalisasi Sekolah, Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah Perbaikan Mutu Sarpras

Mendikdasmen berharap, dengan transfer tunjangan sertifikasi guru sejak Maret lalu dan kemudian bantuan untuk guru honorer maka semangat para guru dalam mengajar juga terus meningkat.

Pendidikan akan berhasil kalau sekolah, keluarga, masyarakat dan media saling mendukung sebagai ekosistem yang  memungkinkan anak-anak kita ini dapat belajar untuk mencapai masa depan gemilang. 

"Semangat anak-anak belajar harus kita dukung dalam mewujudkan generasi yang cerdas, terampil, mandiri, bertanggung jawab dalam bangsa dan negara, bertakwa dan berakhlak mulia," pungkas Mendikdasmen seraya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. ***

Siaran Pers Nomor: 191/sipers/A6/V/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Sapa Murid di Bogor, Mendikdasmen Budayakan Jaga Lingkungan dan Hormati Guru

Bogor, 2 Mei 2025 - Kemeriahan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 turut dirasakan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 dan 3 Leuwibatu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat saat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti hadir menyapa para murid. Anak-anak dengan antusias menyambut Mendikdasmen yang berjalan menuju ruang kelas 6 untuk meninjau proses pembelajaran. Saat itu, ada Pak Guru yang sedang mengajar tentang Jaring-Jaring Makanan.

Mendikdasmen Budayakan Jaga Lingkungan dan Hormati Guru

Dalam gambar, terlihat burung hantu yang menjadi salah satu komponen dalam Jaring-Jaring Makanan. Ketika melihat burung hantu itu, Mendikdasmen bertanya. "Ada yang bisa menirukan suara burung hantu?". Namun, tidak ada yang menjawab pertanyaan Menteri Mu'ti. Alih-alih, anak-anak di kelas saling menatap kebingungan.

 Menteri Mu'ti pun melanjutkan, "Ketika Pak Guru menjelaskan burung hantu, kalian harus bisa membayangkan burung hantu itu seperti apa. Tanyakan bagaimana bentuknya, suaranya seperti apa. Jangan takut untuk bertanya," ujarnya membangkitkan motivasi dan kepercayaan diri para murid.

Menteri Mu'ti pun mendorong para murid untuk aktif mencatat dan bertanya. Pasalnya, proses belajar harus berlangsung aktif dan riang gembira.

Sementara itu, proses pembelajaran di kelas pagi itu juga terlihat berbeda. Perangkat canggih yang bernama Papan Interaktif (Smart Board) sengaja didatangkan ke sekolah untuk menarik minat belajar murid. "Nanti sekolah kalian akan dibantu oleh Presiden dengan alat ini sehingga belajarnya lebih asyik dan menarik," kata Menteri Mu'ti.

Mendikdasmen Budayakan Jaga Lingkungan dan Hormati Guru

Mendikdasmen juga membahas tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu murid yang duduk di barisan depan menarik perhatiannya. "(Menunjuk salah satu murid) kalau ditanya jawabannya makmur terus, saya kira namanya Makmur," kelakar Menteri Mu'ti untuk mencairkan suasana.

 Selain itu, Mendikdasmen sempat bertanya, "Kalau alam kita tidak rusak, maka hidup kita akan?" Lalu, beberapa murid yang duduk di barisan paling depan ada yang melontarkan jawaban yakni tenang, bahagia, aman, dan makmur.

Merespons jawaban-jawaban tersebut, Menteri Mu'ti berpesan agar masyarakat tidak merusak alam. "Kita harus menjaga kelestarian alam baik binatang dan tumbuhan supaya alam kita lestari," ucapnya.

Kepada para murid, Menteri Mu'ti juga berpesan untuk selalu bersikap hormat terhadap guru. "Kita harus berterima kasih kepada mereka karena dengan ilmu (yang diajarkan guru) itu kita bisa menjadi orang yang cerdas," tuturnya.

Mendikdasmen Budayakan Jaga Lingkungan dan Hormati Guru

Sebelum mengakhiri sesi mengajar singkatnya, Menteri Mu'ti berpesan agar para murid semangat belajar supaya menjadi generasi hebat. "Jadilah anak yang baik dengan membiasakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat," pungkasnya.

 Adapun tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Kebiasaan-kebiasaan ini ditujukan untuk membentuk karakter anak-anak yang tangguh, sehat, cerdas, dan berprestasi.

Tentang Papan Interaktif (Smart Board)

Kemendikdasmen tengah melaksanakan Uji Keterbacaan Ruang Murid —di dalam SuperAplikasi Rumah Pendidikan— untuk mendapatkan umpan balik dari guru dan murid di lebih dari 100 sekolah. Pengembangan Ruang Murid juga melibatkan partisipasi semesta dari mitra penyedia konten/bahan belajar demi membuka akses yang lebih luas terhadap sumber belajar berkualitas.

Kolaborasi ini juga bertujuan memaksimalkan fitur interaktif dari perangkat Papan Interaktif agar pembelajaran bisa lebih menarik, partisipatif, dan mendorong keterlibatan aktif murid di kelas.Rencananya, Ruang Murid akan dirilis secara nasional dengan fitur serta materi yang lebih lengkap pada tahun ajaran baru 2025/2026. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 190/sipers/A6/V/2025, Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Hardiknas 2025: Mendikdasmen Serukan Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Nasional

Bogor, 2 Mei 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 di Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5). Mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, peringatan ini menjadi momentum untuk meneguhkan dan memperkuat tekad serta komitmen dalam memajukan pendidikan nasional.

Mendikdasmen Serukan Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Nasional

Upacara peringatan Hardiknas dipimpin oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikdasmen. Dalam pidatonya, Mendikdasmen menegaskan bahwa sesuai amanat konstitusi, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak, serta mewujudkan peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mendikdasmen Serukan Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Nasional

“Usaha untuk mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan tersebut, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami memerlukan partisipasi semesta untuk mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” tutur Mendikdasmen yang pada pagi itu bertindak sebagai pembina upacara dan mengenakan pakaian adat Pangsi dari Jawa Barat. 

Mendikdasmen juga menyoroti bagaimana manusia adalah mahluk pendidikan (homo educandum). Manusia memiliki potensi yang memungkinkan mereka meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan berbagai keahlian untuk kesejahteraan dirinya, masyarakat, bangsa, dan seluruh umat manusia.

“Usaha untuk mewujudkan tujuan dan fungsi pendidikan tersebut, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami memerlukan partisipasi semesta untuk mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” tutur Mendikdasmen yang pada pagi itu bertindak sebagai pembina upacara dan mengenakan pakaian adat Pangsi dari Jawa Barat.

“Dalam rangka memajukan pendidikan nasional, Kemendikdasmen senantiasa berusaha untuk meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu. Pendidikan bermutu adalah prasyarat agar kita menjadi bangsa yang maju, menjadi bangsa yang bermartabat. Karena itu, anak-anakku sekalian, kalian adalah harapan masa depan bangsa,” tuturnya.

Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional, Mendikdasmen mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling bergandeng tangan, bahu-membahu, dan bergotong-royong mewujudkan “Pendidikan Bermutu untuk Semua” untuk Indonesia Maju. Selamat Hari Pendidikan Nasional!

***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 189/sipers/A6/V/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Update Informasi

Peningkatan Kompetensi & Kesejahteraan Guru melalui Program PPG
    Sehubungan dengan pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) tahun 2024, Kemendidkasmen menyatakan:
  1. . PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 dilaksanakan melalui 3 tahap, yakni Piloting PPG bagi Guru Tertentu tahap 1 dengan peserta sebanyak 90.487, Piloting tahap 2 sebanyak 211.068 peserta, dan di tahap 3 sebanyak 305.046 peserta.
  2. Total keseluruhan peserta PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 adalah sebanyak 606.601 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Dan menjadi pelaksanaan Tertentu tahun 2024 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Ini merupakan pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
  3. PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 menjadi transformasi besar PPG bagi Guru Tertentu dan upaya percepatan sertifikasi guru dengan sasaran lebih besar dan dapat mendukung penuntasan guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.
  4. Kemendikdasmen terus mengupayakan penuntasan sertifikasi bagi 1.3 juta guru dan berharap semua guru di Indonesia telah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) paling lambat di tahun 2026
  5. Penyelenggaraan program PPG bagi Guru Tertentu dilakukan melalui pembelajaran mandiri dan penugasan terstruktur secara daring, tanpa memungut biaya pada peserta atau gratis, karena sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  6. Saat ini, terdapat sekitar 480 ribu guru yang mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang telah dilaksanakan pada 28 November hingga 20 Desember 2024 melalui aplikasi SIMPKB.
Perpindahan KS Sekolah Penggerak
  1. Membuat Berita Acara difasilitasi oleh Dinas.
  2. Dinas berkoordinasi dengan BBPMP Jatim dengan membuat surat (dilampiri BA) dialamatkan kepada Dirjen PDM tembusan ke Kepala BBPMP Jatim dan Kepala BBGP Jatim.
  3. BBPMP Jatim akan memberikan link usulan perubahan KS tsb.
  4. Setelah disetujui dan keluar SK dari Dirjen PDM, Tim Kerja PSP di Dit. KSPS dan Tendik akan memberikan informasi ke TIm Pengembang SimPKB agar KS baru tsb disinkronkan ke Program Sekolah Penggerak di SimPKB.
  5. Laporan PMO oleh KS khusus bulan Agustus, terakhir tanggal 20 September 2023.
Sekolah Penggerak (03/05/2023)
  1. Ploting FSP dengan sekolah dampingan sedang proses dikerjakan.
  2. Penyamaan persepsi FSP seluruhnya dilakukan oleh Direktorat sehingga undangan dll. akan disampaikan oleh direktorat.
  3. Di wilayah lain juga sedang proses ploting, dan penugasan sebagai NS Pelatihan KP menunggu selesainya kegiatan Penyamaan persepsi FSP tersebut.
Pengelolaan Kinerja PMM (09/01/2024)
  • Perencanaan Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan hingga 31 Januari 2024. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke tahap Pelaksanaan. Jadi, Anda masih memiliki waktu untuk memahami langkahnya dan mendiskusikan rencana kinerja Anda bersama kepala sekolah.

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Selama bulan Ramadhan, presensi masuk mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB kecuali Jumat pukul 15.30 WIB.
  4. Untuk rekaman presensi KDM, fitur AMBIL FOTO belum dapat dilakukan, demikian juga fitur jam kerja belum disesuikan dengan jam Ramadhan (sedang diperbaiki). Silakan melakukan prosedur sesuai tombol yang muncul.
  5. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI