Sederet Upaya Berbagai LPTK Penyelenggara PPG Berinovasi Mencetak Guru Hebat

Jakarta, Kemendikdasmen - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi landasan penting dalam mencetak guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga unggul dalam karakter dan penerapan nilai-nilai kepemimpinan. Keberhasilan program ini tidak dapat dilepaskan dari peran strategis Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menjadi ujung tombak penyelenggaraannya. Tak sekadar menjalankan regulasi, sejumlah LPTK menunjukkan praktik baik dengan inovasi, adaptasi, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan di lapangan.

Upaya LPTK Penyelenggara PPG Berinovasi Mencetak Guru Hebat

Contohnya, Universitas Negeri Malang (UM). Direktur Sekolah Pascasarjana UM, Adi Atmoko, menegaskan bahwa selain memenuhi kewajiban akademik, pihaknya juga mendorong peserta PPG untuk mempublikasikan karya ilmiah dari hasil praktik lapangan. Selain itu, peserta PPG juga akan mengikuti  lokakarya (workshop), pelatihan, hingga pendampingan hingga publikasi jurnal terakreditasi. Bahkan, dana khusus dialokasikan untuk riset dan pengabdian masyarakat, sehingga calon guru bukan hanya kompeten mengajar, tetapi juga aktif secara ilmiah.

Tak ketinggalan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menghadirkan pendekatan antisipatif terhadap learning loss dalam pembelajaran daring. Rektor UAD, Muchlas, mengungkapkan bahwa tantangan besar PPG daring adalah interaksi satu arah yang berisiko menurunkan kualitas pemahaman. UAD menjawab tantangan ini dengan perbaikan desain materi dan membentuk klaster-klaster wilayah yang didampingi oleh alumni sebagai mentor lokal. Hasilnya, interaksi dan adaptasi berjalan lebih baik dan mendalam.

Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) menghadapi tantangan geografis dan ketimpangan akses informasi. Rektor Abdul Rakhim Nanda menjelaskan bahwa banyak peserta PPG berasal dari wilayah 3T. Untuk mengatasi kesenjangan kesiapan, UNISMUH menerapkan matrikulasi dan penyamaan persepsi awal. Pendekatan ini memungkinkan peserta dari berbagai latar belakang mencapai capaian kompetensi yang setara di akhir program.

Praktik baik lainnya, datang dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Melalui pendekatan psikopedagogis, Rektor Sri Suciati menekankan pentingnya ketenangan psikologis dan motivasi para peserta. Selain itu, dosen-dosen PPG di UPGRIS juga harus memenuhi ketetapan standar minimal kualifikasi Lektor Kepala, untuk memastikan pelayanan akademik terbaik. Pertemuan pra ujian yang membahas soal dan strategi menjawab juga dijalankan secara rutin untuk menghindari kecemasan peserta. Hasilnya, tingkat kelulusan mahasiswa UPGRIS konsisten di atas rata-rata nasional.

Berikutnya, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang menampilkan wajah LPTK kolaboratif dan adaptif di era disrupsi. Rektor UNESA, Nurhasan, yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia, menjalin kemitraan multisektor dengan pemerintah daerah, industri pendidikan, dan komunitas digital. UNESA mengintegrasikan literasi digital, nilai kebhinekaan, hingga kompetensi bahasa asing ke dalam konten PPG. Pendampingan intensif memastikan peserta siap beradaptasi di dunia nyata.

Apresiasi atas Komitmen Hadirkan PPG Terbaik

Praktik-praktik baik dari lima LPTK tersebut menunjukkan komitmen untuk menghadirkan yang terbaik dalam penyelenggaraan PPG. Karena itulah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberikan apresiasi khusus pada acara Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. 

Kelima LPTK yang menerima apresiasi, yakni UNESA, UM, UAD, UNISMUH, dan UPGRIS. Mereka dipilih karena telah menunjukkan pencapaian luar biasa dalam tiga aspek utama penilaian. Seperti, 1) penjaminan mutu, termasuk kapabilitas dosen, proses pembelajaran, dan kontribusi terhadap kompetensi lulusan; 2) tata kelola keuangan, yaitu efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas penggunaan anggaran PPG; serta 3) konsistensi proses penyelenggaraan, mulai dari tahap lapor diri hingga uji kompetensi akhir.

Momentum apresiasi ini mempertegas bahwa pelaksanaan PPG bukan sekadar urusan administratif, melainkan investasi strategis jangka panjang dalam membangun SDM guru yang profesional dan berdampak luas. Karena itu, praktik baik dari lima LPTK ini diharap bisa direplikasi di seluruh Indonesia, untuk mewujudkan sistem pendidikan guru yang bermutu. Sebab, pendidikan yang berkualitas dimulai dari guru yang unggul, dan guru yang unggul lahir dari LPTK yang inovatif dan visioner.*** 

Penulis: Tim Ditjen GTK PG

Editor: Denty A.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Update Informasi

Pemberitahuan Penting: Penerapan Two-Factor Authentication (2FA) di Dapodik

Dalam rangka meningkatkan keamanan serta menghindari kebocoran data pengguna satuan pendidikan dan GTK, bersama ini kami informasikan bahwa:

  1. Mulai tanggal 15 September 2025, fitur Two-Factor Authentication (2FA) akan diberlakukan secara wajib pada seluruh akun Dapodik (tidak tersedia opsi Aktifkan Nanti).
  2. Seluruh pengguna wajib mengaktifkan 2FA untuk dapat mengakses Aplikasi Dapodik.
  3. ⁠⁠Demi keamanan, pengguna diharapkan untuk mengubah password secara berkala dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol.
  4. Ubah password akun operator satuan pendidikan dilakukan melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat, melalui Manajemen Dapodik Dinas Pendidikan.
  5. Jika akun operator sekolah diubah, maka operator satuan pendidikan perlu melakukan install ulang Aplikasi Dapodik serta registrasi ulang menggunakan akun dan prefill terbaru.
  6. Ubah password akun GTK dilakukan melalui operator satuan pendidikan, melalui Manajemen Satuan Pendidikan. Panduan Ubah Password GTK dapat dicek DI SINI.
  7. ⁠Panduan Penggunaan Google Authenticator pada SSO Dapodik dapat dicek DI SINI.

Mohon perhatian Bapak/Ibu untuk segera menyesuaikan agar akses ke Aplikasi Dapodik tetap berjalan lancar.

Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.


Tim Dapodik

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Selama bulan Ramadhan, presensi masuk mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB kecuali Jumat pukul 15.30 WIB.
  4. DL (Dinas Luar) : Tidak Melakukan perekaman Absensi KDK/KDM pada Asigo/mesin finger
  5. DD (Dinas Dalam) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  6. DO (Dinas Online/Daring) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  7. PIKET : Melakukan perekaman Absensi KDK
  8. NB:- Dimohon dapat menaati jadwal KDK/KDM/PIKET dari Tim Kerja yang telah disampaikan ke Tim Kerja Kepegawaian; - Dimohon tidak melakukan tukar menukar jadwal sesama pegawai; - Data Kehadiran yang kami sampaikan ke bagian keuangan adalah dari sistem, jadi pegawai dapat mengecek secara berkala kehadiran masing-masing. Terima kasih kami sampaikan atas bantuan dan kerja samanya🙏🏻 Admin Kehadiran-Tim Kerja TLK
  9. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI