• Koordinasi Tim Kerja Membangun Rencana Kegiatan Tahun 2024

    Manajemen BBGP Jatim bersama tim kerja dan para koordinatornya mengadakan rapat koordinasi mempersiapkan rencana kegiatan selama satu tahun sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja di Gedung Nusantara 2 BBGP Jatim, Kamis (25 Januari 2024).

  • Sosialisasi Hasil Pendampingan ZI WBK/WBBM 2023

    Sekretaris Tim Kerja RBI BBGP Jatim, Akhmadi, mempresentasikan persiapan pengisian SIAZIK, hasil dari Sosialisasi Pendampingan Pembangunan ZI WBK/WBBM di Lingkungan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Selasa (21/02/2023).

  • Komitmen Bersama Membangun ZI-WBK/WBBM

    Seluruh pegawai BBGP Jatim menandatangani Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Sun Hotel Madiun, Sabtu (04/03/2023).

  • Evaluasi Rutin Jumat Sehat

    Setelah acara olahraga bersama tiap Jumat, pimpinan bersama karyawan BBGP Jatim melakukan evaluasi rutin atas kegiatan yang telah terselenggara selama seminggu. Seluruh peserta apel dapat memberikan masukan guna perbaikan-perbaikan kegiatan yang akan datang.

Mendikdasmen Apresiasi KICAU 2025, Bentuk Penguatan Karakter Anak Usia Dini Lewat Lagu yang Edukatif

Jakarta, 30 Agustus 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menyelenggarakan ajang Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025 pada Jumat (29/8). Acara yang dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti ini menjadi wadah bagi pendidik dan pegiat PAUD untuk berkreasi menciptakan lagu anak yang edukatif, membangun karakter, dan menyenangkan.

Mendikdasmen Apresiasi KICAU 2025, Bentuk Penguatan Karakter Anak Usia Dini Lewat Lagu yang Edukatif

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti menyerahkan penghargaan secara langsung kepada tiga pemenang utama. Ia menyampaikan bahwa program KICAU merupakan langkah strategis dalam memperkuat pendidikan anak usia dini, khususnya pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB). Tahun 2024, program ini berhasil meluncurkan 10 lagu yang masuk ke dalam album KICAU Volume pertama. Ia berharap setiap tahun semakin banyak karya dan album yang dapat dirilis untuk volume-volume berikutnya.  

“Lagu merupakan media yang tidak hanya menumbuhkan rasa percaya diri, namun juga mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan rasa seni dan bakat seni. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mereka menjadi anak-anak yang dapat menjadikan lagu dan lirik-liriknya itu sebagai pemandu dan juga sebagai pemantik imajinasi mereka tentang dirinya dan kehidupan masa depan sebagai anak-anak Indonesia yang hebat,” ujar Mu’ti di Jakarta, Jumat (29/8). 

Menteri Mu’ti menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari upaya mengatasi minimnya lagu anak di Indonesia serta memperkenalkan nilai-nilai kehidupan seperti kecintaan pada alam, kebersihan, dan kesantunan kepada anak-anak sejak dini. “Ini adalah bagian dari usaha kami untuk memperkuat pendidikan pada jenjang anak usia dini. Kita semua melihat sebuah kenyataan bahwa sekarang ini kita kekurangan lagu anak-anak," ungkapnya.

Mendikdasmen Apresiasi KICAU 2025, Bentuk Penguatan Karakter Anak Usia Dini Lewat Lagu yang Edukatif

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, yang menekankan pentingnya KICAU sebagai terobosan kreatif bagi para pendidik PAUD. “KICAU merupakan sebuah terobosan yang mendorong pendidik PAUD dan PNF dalam menunjukkan kreativitasnya menciptakan lagu pembelajaran. Lagu adalah media pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan bermakna. Tahun ini temanya sangat relevan yakni karakter, lingkungan, dan sains,” jelas Nunuk.

Dirjen Nunuk menjelaskan bahwa tema lagu KICAU tahun ini menjadi sarana yang sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, gotong royong, dan cinta tanah air sejak dini. Ia juga menekankan pentingnya tema lingkungan, sebab di tengah tantangan perubahan zaman, anak-anak perlu sejak awal diajarkan untuk mencintai alam, menjaga kebersihan, dan menjalani hidup berkelanjutan. Tema sains diambil untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak sehingga dapat berpikir kreatif dan menambah wawasan anak dengan cara yang ceria, sederhana, dan sesuai dengan dunia mereka.

“Lagu menjadi cara yang sederhana untuk menyenangkan, namun kuat dalam menubuhkan kesadaran akan pentingnya cinta lingkungan,” imbuh Nunuk.

Mendikdasmen Apresiasi KICAU 2025, Bentuk Penguatan Karakter Anak Usia Dini Lewat Lagu yang Edukatif

Sementara itu, Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal, Suparto, menyoroti dimensi mendalam dari lagu sebagai media pembelajaran anak usia dini. Ia menjelaskan bahwa lagu bukan sekadar hiburan, melainkan media pendidikan yang menumbuhkan afeksi, estetika, harmoni, dan kehalusan rasa. Lagu juga membangun imajinasi tentang nilai kehidupan, memperkaya literasi bahasa, serta melatih motorik, kesehatan jiwa, dan keeratan sosial anak melalui ekspresi senyum, tawa, dan gerak yang tercipta saat bernyanyi.

“Lagu itu mengajarkan sisi afeksi, estetika, harmoni, dan kehalusan rasa. Lagu juga membangun imajinasi anak tentang nilai-nilai kehidupan, sekaligus mengajarkan literasi bahasa. Anak yang bernyanyi mengekspresikan senyum, tawa, dan gerak; itu semua bagian dari aktivitas motorik, kesehatan jiwa, serta keeratan sosial,” ungkap Suparto.

Salah satu momen berkesan datang dari Christina Renci, pemenang pertama KICAU 2025 asal TK Rukun Harapan Kabupaten Jember yang menciptakan lagu berjudul “Roket Balon”. Menurutnya, lagu tidak hanya menjadi media pembelajaran yang menyenangkan, tetapi juga harus mampu memotivasi pencipta maupun pendengarnya. pendidik untuk terus berinovasi demi memperkaya lagu anak Indonesia.

Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025 Jatim Borong Juara I dan III

“Saya senang sekali dapat berpartisipasi karena lagu-lagu KICAU sangat bagus dan harapan saya semoga teman-teman PAUD semakin kreatif untuk menciptakan lagu untuk anak-anak, untuk dipergunakan dalam pembelajaran sehari-hari,” ujar Christina seraya mengajak para pencipta lagu terus berkreasi.

Tahun ini, KICAU mencatatkan antusiasme pendaftar yang tinggi yakni 592 pendaftar. Dari jumlah tersebut, terkumpul 156 karya terbaik. Setelah melalui proses seleksi ketat terpilihlah 20 finalis dan akhirnya ditetapkan 3 juara utama. Capaian ini menunjukkan semangat besar para pendidik dalam memperkaya khasanah lagu anak Indonesia dan menjadi bukti bahwa KICAU terus berkembang sebagai ajang kreasi yang berkelanjutan. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 500/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Terima Penghargaan sebagai Menteri Pendukung Gerakan Zakat

Jakarta, 29 Agustus 2025 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menerima penghargaan spesial “Menteri Pendukung Gerakan Zakat” yang diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam acara Penganugerahan BAZNAS Awards 2025 di Jakarta, Kamis (28/8). 

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Terima Penghargaan sebagai Menteri Pendukung Gerakan Zakat

Dengan mengusung tema “Menguatkan BAZNAS, Mendukung Asta Cita”, penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, bersama jajaran pimpinan BAZNAS sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan dukungan nyata Menteri Abdul Mu’ti dalam mendorong penguatan ekosistem zakat di Indonesia, khususnya di tingkat kementerian dan lembaga. 

Abdul Mu’ti menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini tidak hanya ditujukan untuk dirinya secara pribadi, melainkan merupakan pengakuan kolektif atas kerja keras seluruh seluruh insan pendidikan yang telah bekerja sama dalam menumbuhkan budaya kepedulian sosial. 

“Saya menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS atas penghargaan yang diberikan kepada saya dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam kategori Menteri Pendukung Gerakan Zakat ini,” ungkap Mendikdasmen.

Penghargaan ini menjadi wujud pengakuan atas dukungan aktif Kemendikdasmen dalam mendorong penghimpunan zakat. Dukungan aktif Kemendikdasmen terhadap penguatan gerakan zakat salah satunya ditunjukkan melalui pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan kementerian, yang secara resmi diluncurkan bersama BAZNAS pada Maret 2025 lalu. Sejak saat itu, UPZ Kemendikdasmen telah aktif menghimpun dana zakat, infak, dan sedekah guna mendukung program sosial dan pendidikan.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Terima Penghargaan sebagai Menteri Pendukung Gerakan Zakat

“Ini menjadi bagian dari motivasi bagi saya pribadi dan tentu saja semua insan pendidikan di Kemendikdasmen untuk terus lebih aktif lagi menghimpun zakat, infak, sedekah melalui UPZ kami di Kemendikdasmen,” ujar Menteri Abdul Mu’ti.

Kepala BAZNAS RI, Noor Achmad, mengungkapkan bahwa pemberian penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas pengabdian dan kontribusi para penggerak zakat yang telah menjadi bagian tak terlupakan dalam catatan sejarah dan prestasi BAZNAS RI. “Pemberian penghargaan ini adalah upaya kami dalam mengapresiasi kontribusi dan dukungan yang senantiasa diberikan baik oleh kementerian dan lembaga kepada kami di BAZNAS RI,” ujar Noor Achmad. 

Melalui penghargaan ini, Kemendikdasmen terus berkomitmen menjadikan zakat bukan hanya sebagai ibadah individu, melainkan juga sebagai instrumen sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan bangsa. Mendikdasmen juga turut mengajak seluruh pihak untuk terus menanamkan semangat berbagi dan peduli terhadap sesama.

“Semoga semua zakat, infak, dan sedekah kita, diterima Allah SWT dan zakat kita dapat memberdayakan masyarakat dan mencerdaskan bangsa. Mari kita terus tanamkan kebaikan dengan membiasakan berzakat,” tutup Mendikdasmen.

Penganugerahan BAZNAS Awards 2025 menjadi salah satu rangkaian dari acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS RI yang berlangsung selama 3 hari. BAZNAS RI memberikan penghargaan kepada lebih dari 900 penggerak zakat, termasuk kementerian, lembaga pemerintah pusat dan daerah, serta tokoh perseorangan yang dinilai berjasa dalam meningkatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan bangsa. ***

Sumber:  Siaran Pers Nomor: 490/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025: Jatim Borong Juara I dan III

Setelah melalui proses seleksi di tingkat provinsi dan nasional, terpilih 20 karya terbaik Guru PAUD dan PNF dalam lomba Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025. Dua puluh peserta dengan karya terbaik mengikuti Unjuk Karya untuk menentukan pemenangnya Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta Pusat, yang disiarkan langsung melalui Kanal YouTube Kemendikdasmen dan Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Non-Formal pagi ini, Jumat (28/08/2025). Pada acara ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG), Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. menyampaikan bahwa KICAU adalah sebuah terobosan untuk mendorong pendidik PAUD dan PNF menunjukkan tingkat kreativitasnya dalam menciptakan lagu-lagu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak usia dini, karena lagu merupakan salah satu media pembelajaran yang paling efektif untuk anak sehingga pesan-pesan sederhana dapat tersampaikan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.

Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025: Jatim Borong Juara I dan III

Prof. Nunuk menguraikan tema KICAU 2025 yang berfokus pada tiga pilar pembelajaran yang saling terintegrasi untuk membentuk karakter anak melalui lagu pembelajaran anak, yaitu: karakter, lingkungan, dan sains. Berkaitan dengan karakter, lagu anak merupakan sarana untuk sejak dini menanamkan nilai kejujuran, disiplin, gotong royong, dan cinta tanah air. Berkaitan dengan lingkungan, lagu dapat sejak dini menumbuhkan cinta pada alam dan mengajak memahami pentingnya menjaga lingkungan dan hidup berkelanjutan sebagai investasi untuk masa depan bumi. Terakhir berkaitan dengan sains, lagu dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, mengajak berpikir kritis, sekaligus mengenalkan konsep sains dengan ceria dan sesuai dengan dunia mereka sehingga mudah dipahami. Mempertimbangkan urgensi di atas, Prof. Nunuk optimis KICAU akan memberikan kontribusi nyata bagi bagi peningkatan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini. 

"Melalui karya-karya lagu pembelajaran, anak-anak kita dapat tumbuh dengan kecerdasan emosional yang baik serta karakter yang berkembang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya," ujarnya.

Oleh karena itu, Prof. Nunuk pun berharap KICAU akan terus berkelanjutan sehingga melahirkan lagu-lagu terkenal yang bisa dinyanyikan bagi anak-anak Indonesia. Kepada peserta terpilih ia menyampaikan ucapan selamat, dan untuk peserta yang belum terpilih ia berpesan agar berbesar hati karena sesungguhnya seluruh peserta telah berkontribusi dalam memperkaya khazanah lagu anak Indonesia, menyemarakkan dunia pendidikan anak usia dini, dan memberi dampak positif bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia. 

Dalam kesempatan ini, Prof. Nunuk juga memaparkan program Pemenuhan Kualifikasi Akademik S-1/D-4 bagi Guru PAUD melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) tipe A yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru. RPL tipe A adalah pengakuan hasil belajar yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja setelah lulus jenjang pendidikan menengah atau bentuk lain yang sederajat.

program Pemenuhan Kualifikasi Akademik S-1 D-4 bagi Guru PAUD

"Sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan pendidikan, guru PAUD perlu dibekali dengan kualifikasi akademik yang memadai .... Melalui program ini, pemerintah berupaya mempercepat pemenuhan kualifikasi akademik guru PAUD sekaligus meningkatkan kompetensi mereka dalam memberikan layanan pembelajaran bermutu," tegasnya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu'ti, M.Ed. yang didaulat memberikan motivasi bagi 20 peserta dengan karya terbaik tahun ini juga mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh Guru PAUD dan PNF yang telah menyukseskan program KICAU dan berhasil menciptakan lagu pembelajaran lewat KICAU sehingga tahun ini total telah terpilih 30 karya terbaik. 

Mendikdasmen dalam Unjuk Karya KICAU 2025

"Lagu sebagaimana disampaikan oleh Ibu Dirjen tadi, adalah media yang tidak hanya memberikan kepada anak-anak kita rasa percaya diri, kemampuan untuk mengekspresikan rasa seni dan bakat seni, serta yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mereka menjadi anak-anak yang dapat menjadikan lagu dan lirik-liriknya itu sebagai pemandu dan juga sebagai pemantik imajinasi-imajinasi mereka tentang dirinya dan kehidupan masa depan sebagai anak-anak Indonesia yang hebat," tutur Prof. Mu'ti.

Tentang anak-anak dan lagu pembelajarannya, Menteri Abdul Mu'ti juga berpesan 20 peserta dengan karya terbaik:

Bahwa yang penting bukanlah pada vibrasi vokalnya seperti apa atau kesesuaian lagu dengan musiknya seperti apa, tapi adalah tampilnya mereka. Momen ketika mereka diberi kesempatan untuk tampil itu adalah sesuatu yang luar biasa, sehingga ketika ada anak TK menyanyi, makin salah itu makin lucu. Makin keliru lagunya, itu makin menarik, alih-alih memaksakan anak harus begini begitu, yang itu tidak seluruhnya sesuai dengan semangat pembelajaran di taman kanak-kanak, yang titik tekannya adalah bermain. Jadi, lagu anak ini adalah menjadi sarana mereka bermain, selain sebagai sarana potensi, sarana membangun cita-cita, dan berbagai macam aspek edukatif lainnya.  

Jatim Borong Juara I dan III KICAU 2025

Kabar menggembirakan datang dari hasil penilaian Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025. Dari dua puluh peserta dengan karya terbaik yang telah terpilih tingkat nasional, dua peserta dari Provinsi Jawa Timur sukses masing-masing mengusung juara I dan juara III. Adalah Christina Renci Mahardika dari TK Rukun Harapan Kabupaten Jember yang sukses meraih juara I dengan karya lagunya "Roket Balon", sedangkan juara III diraih oleh Sri Wijayati dari TKS Kemala Bhayangkari 26 Kabupaten Bondowoso dengan lagunya "Menjaga Alam". Ibu Christina mendapat hadiah apresiasi sebesar lima belas juta rupiah yang diserahkan secara simbolis oleh Prof. Abdul Mu'ti, sedangkan Ibu Sri Wijayati berhak mendapatkan hadiah apresiasi sebesar lima juta yang diserahkan secara simbolis oleh Prof. Nunuk. ***

Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025: Jatim Borong Juara I dan III

Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025: Jatim Borong Juara I dan III

Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025: Jatim Borong Juara I dan III

Kepala BBGTK Jatim berfoto bersama Juara KICAU 2025
Penulis: Tricahyo A.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=D3KQ37G9T10 
Share:

Mendikdasmen Terima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto

 Jakarta — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menerima penghargaan dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8). Penghargaan tersebut berupa tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama yang diberikan atas jasa luar biasa Menteri Mu’ti dalam sejumlah kebijakan pemajuan pendidikan dasar dan menengah, seperti penguatan kurikulum nasional, pemerataan akses pendidikan, dan peningkatan mutu guru.

Mendikdasmen Terima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua penerima tanda kehormatan atas seluruh jasa dan pengabdiannya untuk bangsa Indonesia. “Atas nama bangsa dan negara Indonesia saya mengucapkan terima kasih. Semoga jasa-jasa yang diberikan para saudara menjadi inspirasi serta bermanfaat bagi generasi penerus Indonesia,” ungkap Presiden Prabowo.

Sebagai penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama, Menteri Mu’ti mengungkapkan bahwa penghargaan ini menjadi pendorong untuk bersama-sama mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. 

“Ini adalah apresiasi yang menjadi semangat kami di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk terus bekerja lebih baik serta memberikan layanan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Mendikdasmen, Abdul Mu’ti.

Mendikdasmen Terima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto

Mendikdasmen juga turut menekankan komitmennya untuk terus memberikan layanan pendidikan yang bermutu dengan senantiasa berkolaborasi dengan seluruh pihak dalam melaksanakan arahan Presiden Republik Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dasar dan menengah.

“Terima kasih saya ucapkan kepada Presiden Prabowo Subianto seluruh jajaran Kemendikdasmen atas tanda kehormatan ini. Semoga dengan anugerah ini membawa pendidikan Indonesia terus maju serta menciptakan generasi yang hebat untuk Indonesia Emas 2045,” pungkas Menteri Mu’ti.

Pemberian tanda kehormatan tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden tahun 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama. Selain Menteri Mu’ti, terdapat sejumlah tokoh lainnya yang turut menerima tanda kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto. Mereka memiliki latar belakang sebagai menteri, wakil menteri, purnawirawan TNI/Polri, hingga budayawan.

Sumber: Siaran Pers Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

Pekanbaru, 23 Agustus 2025 - Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Nunuk Suryani, melakukan kunjungan kerja ke SMPN 14 Riau untuk melihat langsung pelatihan Pembelajaran Mendalam. Pelatihan ini diselenggarakan mulai 19 s.d. 23 Agustus 2025 dan diikuti sebanyak 60 guru yang berasal dari 10 sekolah menengah pertama di Kota Pekanbaru. 

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

Dalam kunjungan ini, Dirjen Nunuk banyak berinteraksi dengan para guru peserta pelatihan. Ia menanyakan pengalaman yang sudah didapat peserta selama menjalani tiga hari pelatihan terkait Pembelajaran Mendalam. 

“Kami ingin mendengar langsung dari Ibu/Bapak guru apa yang sudah didapatkan selama tiga hari pelatihan ini dan bagaimana rencana penerapannya nanti di sekolah masing-masing,” ujar Dirjen Nunuk saat berinteraksi dengan para guru, di Pekanbaru, Kamis (21/8).

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

Pelatihan ini disambut antusias dari para guru. Lulu Ariani, Guru SMPN 10 Pekanbaru, mengaku awalnya takut, namun setelah mengikuti pelatihan, pola pikirnya berubah menjadi lebih optimistis. “Selama ini kami para guru terbiasa dengan fixed mindset. Tapi setelah menjalani pelatihan ini selama tiga hari, harapan kami besar sekali untuk bisa menjadi guru yang mempunyai pola pikir yang bertumbuh atau growth mindset. Kami ingin kesempatan ini berlanjut dan bisa diimbaskan ke KKG/MGMP,” ujarnya.

Peserta pelatihan lainnya yaitu Yeni Siswanti, Guru SMPN 25 Pekanbaru juga mengapresiasi pelatihan Pembelajaran Mendalam yang ia dapatkan. “Pelatihan ini dapat mengubah pola pikir kami para guru dari fixed mindset ke growth mindset. Kami juga sudah mulai merancang praktik baik (pembelajaran) untuk dibagikan kepada para guru lainnya agar (proses pembelajaran) tersampaikan lebih baik ke peserta didik,” ujarnya. 

Tanggapan Para Fasilitator

Fasilitator pelatihan Pembelajaran Mendalam, Rina Oktaviani mengatakan, pelatihan yang diberikan kepada para guru menekankan esensi bahwa Pembelajaran Mendalam bukan sekadar bernyanyi atau membuat suasana belajar menjadi riang, melainkan guru mampu menghadirkan AHA moment bagi siswa. 

Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

“Salah satu prinsip dalam Pembelajaran Mendalam adalah menggembirakan. Berarti peserta didik belajar dalam suasana yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang menggembirakan agar tercapai keberhasilan belajar (AHA moment),” katanya seraya menekankan pentingnya bagi para guru untuk memiliki pergeseran mindset dari Pola Pikir Tetap (PPT) ke PBB (Pola Pikir Bertumbuh). 

AHA moment atau Momen AHA adalah momen munculnya pengetahuan mendalam tentang masalah yang telah diusahakan untuk dipecahkan, atau sekilas petunjuk mengenai situasi sulit yang sedang dihadapi seseorang. 

Sementara itu, fasilitator lainnya, Agus Trianita, menilai tantangan terbesar dalam pelatihan ini adalah bagaimana mengubah kebiasaan atau pola pikir guru yang sudah terbiasa di zona nyaman. Ia berharap sesi tatap muka lebih difokuskan dan pencarian solusi nyata bersama agar membantu para guru dapat mengimplementasikannya di sekolah. 

Peresmian Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi BGTK Provinsi Riau

Selain meninjau pelatihan, Dirjen Nunuk juga meresmikan Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi yang berada di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Riau. Ia berpesan agar gedung ini dapat menjadi rumah bersama bagi para guru untuk belajar. “Gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan rumah bersama bagi para pendidik untuk belajar, berbagi, dan bertumbuh. Saya berharap BGTK Riau menjadi pusat inovasi, pusat kolaborasi, sekaligus ruang penguatan kapasitas guru agar mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya. 

Peresmian Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi BGTK Provinsi Riau
Kepala BBGTK Provinsi Jawa Timur, Dr. Abu Khaer, M.Pd. turut menghadiri Peresmian Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi BGTK Provinsi Riau.

Kepala BGTK Provinsi Rian, Reisky Bestary, mengatakan bahwa gedung ini nantinya akan digunakan sebagai pusat pembelajaran bagi para guru. “Di dalamnya terdapat ruang rapat berkapasitas 20 orang, ruang micro teaching berkapasitas 50 orang, serta studio podcast. Ruang micro teaching sudah dimanfaatkan sebanyak tiga kali untuk pelatihan guru,” jelas Reisky.

Sementara itu, Taman Numerasi dibangun sebagai bentuk nyata untuk mendukung Gerakan Numerasi Nasional. Menariknya, seluruh sarana yang ada di taman ini memanfaatkan bahan-bahan daur ulang. “Tujuannya agar guru, khususnya dari satuan PAUD, bisa melihat contoh bahwa media pembelajaran bisa dibuat tanpa harus mengeluarkan anggaran besar. Harapannya, mereka terinspirasi untuk membangun taman numerasi di satuan pendidikan masing-masing,” pungkasnya. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 481/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Tata Cara Reset Password atau Kata Kandi Akun SIMPKB Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)

Guru dan tenaga kependidikan yang lupa username dan password atau kata sandinya, dapat melakukan reset kata sandi akun SIMPKB secara mandiri apabila yang bersangkutan masih mengingat usernamenya dan hanya lupa kata sandinya saja. Namun, butuh bantuan dari operator dinas pendidikan/cabang dinas pendidikan untuk melakukan reset, karena data GTK berada di bawah naungan dinas pendidikan/cabang dinas pendidikan.

 Adapun tata caranya, 

  1. Operator dinas harus login ke SIMPKB terlebih dahulu pada situs SIMPKB: https://paspor-gtk.simpkb.id/casgpo/login
  2. Tata Cara Reset Password atau Kata Kandi Akun SIMPKB GTK

  3. Pada beranda SIMPKB. Silakan gulir ke bawah, dan klik menu Akun dan Data GTK
  4. Tata Cara Reset Password atau Kata Kandi Akun SIMPKB

  5. Pada kolom pencarian, tuliskan nama dari GTK atau pengawas yang akan direset tersebut, lalu tekan ENTER. 
  6. Tata Cara Reset Password atau Kata Kandi Akun SIMPKB Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)

  7. Jika sudah ditemukan data GTK atau Pengawas yang akan direset, pilih bagian tombol opsi titik tiga di sebelah kanan dan klik menu RESET PASSWORD.
  8. Tata Cara Reset Password atau Kata Kandi Akun SIMPKB Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)

    Tata Cara Reset Password atau Kata Kandi Akun SIMPKB Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)

  9. Hasil reset password bisa diberikan kepada GTK yang bersangkutan.
Share:

Tindak Lanjut Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional, Kemendikdasmen Gelar Bimtek Guru GEMBIRA

Jakarta, 20 Agustus 2025 – Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional (GNN) yang berlangsung di SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta, Selasa (19/8) juga bertepatan dengan Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA, sebagai bagian dari upaya memperkuat kompetensi guru dalam mengajarkan Matematika dan numerasi secara lebih inovatif dan menyenangkan. Mereka adalah garda terdepan dalam membentuk dasar kemampuan numerasi anak Indonesia.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan kembali pentingnya peran guru dalam memastikan pembelajaran numerasi yang berkualitas. Melalui pendekatan Gali dan Eksplorasi, Muat konten, Buat aktivitas, Ikuti pemikiran murid, Rayakan dan Akhiri (GEMBIRA) diharapkan dapat tercipta pola pengajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan berpikir analitis. Dengan demikian, murid merasakan pengalaman pembelajaran Matematika yang lebih kontekstual, inklusif, sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis mereka.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, menjelaskan, “Kami merancang pengembangan kompetensi bagi guru dengan pendekatan alur GEMBIRA yang merupakan akronim dari: Gali dan Eksplorasi, Muat konten, Buat aktivitas, Ikuti pemikiran murid, Rayakan, dan Akhiri dengan apresiasi.”  

Sementara itu, guru sekaligus konten kreator, Angga Yuda dari Al Azhar Surabaya, berbagi motivasi membuat konten edukasi Matematika di media sosial. Ia berupaya memecah stigma negatif dengan menghadirkan wajah baru Matematika lewat media digital, sehingga generasi muda lebih tertarik dan merasa dekat dengan numerasi.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA

“Banyak stigma bahwa Matematika itu sulit dan penuh rumus. Saya ingin menunjukkan bahwa Matematika itu sederhana, sesederhana membeli makanan atau minuman kemasan. Dengan konten yang aplikatif, anak-anak bisa melihat bahwa Matematika ada di setiap aspek kehidupan,” ungkap Angga.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA (3)

Numerasi bukan hanya soal hitung-hitungan di kelas, tetapi keterampilan hidup yang bisa dibangun melalui cerita, permainan, peran keluarga, hingga inovasi teknologi. Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN 04 Meruya Pagi menjadi awal semangat baru membangun budaya numerasi yang ramah, inklusif, dan menyenangkan bagi semua anak Indonesia.

Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA (3)

Pembukaan bimbingan teknis ini secara resmi dilakukan oleh Mendikdasmen kepada sejumlah perwakilan calon fasilitator nasional yang terdiri dari guru PAUD dan SD. Kemendikdasmen, menggelar Bimtek Matematika GEMBIRA sebagai salah satu strategi utama dalam mendukung keberhasilan Gerakan Numerasi Nasional (GNN). ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 463/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Praktik Baik Numerasi di Sekolah: Dari Taman Numerasi hingga Permainan Tradisional

Jakarta, 19 Agustus 2025— SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi hari ini menjadi saksi lahirnya peluncuran Gerakan Numerasi Nasional (GNN) yang menjadi program baru di dunia pendidikan Indonesia. Melalui gerakan ini budaya numerasi dibangun sejak dini dengan cara yang menyenangkan agar anak-anak Indonesia tidak hanya terampil berhitung, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, dan adaptif dalam kehidupan sehari-hari.

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap numerasi. “Dimulai dari menumbuhkan rasa cinta dan kegemaran kepada Matematika. Untuk membangun rasa cinta bahwa matematika itu mudah, cara kita mengajarnya juga harus menyenangkan,” ujar Mendikdasmen di Jakarta, Selasa (19/8). 

Menteri Mu’ti juga menekankan bahwa keterampilan numerasi harus dibiasakan sejak dini dan diajarkan dengan cara yang menyenangkan. “Kebiasaan untuk anak-anak kita menggunakan angka, membaca peta dengan numerasi harus kita bangun sebagai bagian dari gerakan dan budaya. Kebiasaan yang menyenangkan ini perlu ditanamkan untuk melawan mitos bahwa Matematika bikin mumet,” tambahnya.

Berbagai Praktik Baik Numerasi di Sekolah

Peluncuran GNN di SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi  juga menampilkan praktik baik dari para guru yang mengintegrasikan numerasi dalam kegiatan belajar sehari-hari. Kepala Sekolah Dasar Negeri Meruya Selatan 04 Pagi, Tri Susilawati, menjelaskan bagaimana sekolahnya menghadirkan taman numerasi sebagai ruang belajar kreatif di luar kelas. Menurutnya, suasana sekolah yang ramah numerasi mampu menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat anak-anak. 

Praktik Baik Numerasi di Sekolah

“Program GNN ini menurut saya sangat-sangat baik, karena dengan program ini, membiasakan pembelajaran numerasi di sekolah menjadi lebih mudah. SDN Meruya Selatan 04 Pagi misalnya, numerasi dikemas melalui taman-taman numerasi di lingkungan sekolah, dengan hiasan di tembok maupun lantai. Dengan begitu, anak-anak tidak merasa bosan, guru pun lebih mudah membuat pembelajaran menarik di luar kelas,” jelasnya. 

Ia juga menambahkan harapannya agar anak-anak merasa tidak takut untuk belajar numerasi maupun matematika. “Harapan terbesar saya agar anak-anak Indonesia benar-benar tergerak dalam belajar numerasi, agar mereka tidak lagi merasa takut dengan Matematika yang selama ini dianggap momok,” ujar Tri.

Sementara itu, kisah lain datang dari SDN Tugu Selatan 03, Nilam Sarmaria yang mengajarkan numerasi melalui permainan tradisional. Praktik ini menunjukkan bahwa pembelajaran numerasi bisa dikaitkan dengan budaya lokal yang dekat dengan kehidupan anak. “Kalau di sekolah kami, keseharian yang saya ajarkan di dalam kelas itu bermain dengan congklak dan dempla. Dari situ anak-anak belajar menghitung, menentukan nilai tempat, sekaligus melatih logika dengan cara yang menyenangkan,” jelas Nilam. 

Praktik Baik Numerasi di Sekolah

Tak ketinggalan, Guru SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Vita Krisnasari, juga menyampaikan dukungannya terhadap GNN. “Kami sangat mendukung gerakan numerasi nasional ini karena numerasi merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap anak Indonesia. Keterampilan ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan diimplementasikan dalam berbagai aktivitas. Harapannya tentu saja dapat meningkatkan kemampuan numerasi setiap anak di Indonesia sehingga menjadi modal berharga bagi masa depan mereka.”

Ia menambahkan bahwa praktik pembelajaran numerasi dibuat menyenangkan dan lintas mata pelajaran. “Kalau di sekolah, kami ajarkan numerasi tidak hanya di Matematika, tapi juga di pelajaran lain. Salah satunya dengan menghadirkan pojok numerasi. Lingkungan sekolah kami sudah dilengkapi dengan fasilitas numerasi,” tutup Vita.

Sementara itu, Guru SDN Pulau Kelapa 02 Pagi, Kepulauan Seribu, Hidayat, menekankan pentingnya suasana belajar yang ramah. “Peran guru sangat penting, yaitu bagaimana menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak tidak merasa takut lagi terhadap matematika ataupun numerasi,” ujarnya. Ia juga mencontohkan praktik sederhana yang diterapkannya, “Misalnya ketika anak jajan, kita bisa ajak mereka membaca kandungan gizi di bungkus makanan. Dari situlah numerasi hadir dalam kehidupan nyata,” lanjut Hidayat.

Praktik Baik Numerasi di Sekolah (3)

Hidayat berharap, “Saya berharap gerakan nasional ini bisa dilakukan secara menyeluruh di seluruh Indonesia, sehingga meningkatkan capaian numerasi anak-anak bangsa.”

Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN Meruya Selatan 04 Pagi. menjadi simbol awal dari gerakan bersama membangun budaya numerasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan praktik baik yang dilakukan guru, dukungan orang tua, dan keterlibatan komunitas, diharapkan GNN menjadi akar kuat yang menumbuhkan generasi Indonesia yang lebih cerdas, tangguh, dan hebat. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 459/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Mendikdasmen: Numerasi adalah Fondasi Membangun Bangsa, Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Jakarta, 19 Agustus 2025 –  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan Numerasi Nasional (GNN). Dengan mengusung tema “Mahir Numerasi, Majukan Negeri", gerakan ini menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah dalam membangun generasi masa depan yang memiliki kemampuan numerasi sebagai dasar daya saing bangsa di era global.

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti pentingnya anak-anak Indonesia untuk mencintai Matematika dan numerasi, bukan hanya sebagai pelajaran, melainkan sebagai dasar untuk mengembangkan berbagai cabang ilmu pengetahuan. “Jika diibaratkan pohon, numerasi merupakan akar dari berbagai ilmu, berbagai disiplin dalam kehidupan kita sehari-hari. Kalau akar itu kuat maka batang dan rantingnya akan kuat karena hampir semua bidang ilmu memerlukan Matematika dan keterampilan numerasi,” ujar Mendikdasmen saat peluncuran GNN di SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi, Jakarta, Selasa (19/8).

Mendikdasmen kembali menegaskan peran numerasi sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap individu untuk menjalani kehidupan. “Numerasi itu penting, dan numerasi adalah bagian dari kemahiran, bagian dari kemampuan yang menjadi sarana kita agar kemampuan anak-anak kita di bidang ilmu-ilmu yang lain juga dapat ditingkatkan dengan Matematika sebagai ilmu alatnya dengan numerasi sebagai fondasinya,” ujarnya.

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Lebih lanjut, Mendikdasmen mengajak semua pihak agar GNN ini menjadi bagian dari gerakan bersama untuk membangun budaya numerasi sebagai fondasi generasi Indonesia yang kuat dan hebat. “Saya berharap ini menjadi bagian dari gerakan bersama membangun budaya numerasi sebagai bagian dari membangun generasi Indonesia yang kuat, generasi Indonesia yang hebat,” terangnya.

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyatakan dukungannya terhadap gerakan ini. “Ini harus menjadi gerakan, bukan program biasa. Gerakan ini harus betul-betul didukung oleh berbagai pihak, terutama guru-guru dan orang tua. Kami di Komisi X DPR RI tentunya sangat mendukung gerakan ini. Turut ingin menyosialisasikan, sehingga setiap anak Indonesia saat ini akan terbiasa berpikir kritis dan analitis,” ucapnya.

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Selain itu, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG), Nunuk Suryani, pun menyoroti bahwa ini merupakan tugas bersama dalam memastikan semua anak Indonesia Merdeka dari ketertinggalan belajar dan akses pendidikan yang terbatas, agar mereka dapat tumbuh jadi generasi yang berkontribusi pada negara. 

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Dirjen Nunuk menyampaikan bahwa GNN merupakan inisiatif strategis yang bertujuan meningkatkan kemampuan numerasi siswa dan menumbuhkan budaya berpikir kritis, logis, dan analitis di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. “Gerakan ini sengaja dirancang agar bersumber dari akar rumput dan melibatkan partisipasi semesta untuk memastikan capaian yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.

Rangkaian acara peluncuran GNN juga mencakup Pembukaan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator Nasional Matematika GEMBIRA serta peresmian Taman Numerasi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) GTKPG pada 16 provinsi, 156 sekolah, dan 13 desa di sebagian wilayah Indonesia secara simbolis untuk tahap awal, dengan harapan akan bertambah pada waktu mendatang. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 458/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Kemendikdasmen Gandeng Semua Mitra Pendidikan untuk Implementasi Program Prioritas

Jakarta, 18 Agustus 2025 — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Partisipasi tersebut diwujudkan dalam bentuk kerja sama program prioritas Kemendikdasmen, antara lain penguatan pendidikan karakter, revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), revitalisasi satuan pendidikan, termasuk dalam peningkatan implementasi pembelajaran mendalam (PM), koding dan kecerdasan artifisial (KA).

Kemendikdasmen Gandeng Semua Mitra Pendidikan untuk Implementasi Program Prioritas

Sebagai wujud partisipasi semesta, pada bulan Juni 2025 lalu, Kemendikdasmen telah menggandeng berbagai mitra kerjasama seperti Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, Pimpinan Pusat Himpunan Sekolah dan Madrasah - Islam Nusantara, Majelis Dikdasmen dan PNF, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPKI), Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), INOVASI, Perkumpulan Ruang Belajar Aqil, Kelompok Kompas Gramedia, The SMERU Research Institute, UNESCO, UNICEF, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, dan Perguruan Tinggi serta yayasan kelembagaan pendidikan lainnya. Dalam rangka percepatan implementasi, semua organisasi pendidikan tersebut bersepakat untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menyelaraskan program pendidikan.

Tindak lanjut dari kerja sama tersebut salah satunya adalah pelaksanaan bimbingan teknis penguatan pendidikan karakter, PM, koding dan KA. Di semester kedua ini kerja sama tersebut sudah mulai dilaksanakan dengan mitra kerja sama untuk beberapa sekolah-sekolah sasaran secara bertahap. 

Secara berkala semua mitra yang berkomitmen dan telah menyusun rencana tindak lanjut akan difasilitasi oleh Kemendikdasmen. Ruang lingkup kerjasama tersebut bukan hanya sebatas PM, KA/ koding, namun juga program penguatan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Revitalisasi Sekolah, Digitalisasi Pembelajaran, Penguatan UKS, dan sebagainya. Komitmen ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. 

Bimbingan Teknis seperti di Jawa Tengah merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama di atas. Kesiapan sekolah sasaran dan usulan tindak lanjut yang telah diajukan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah menjadi dasar implementasi Bimbingan Teknis tersebut. Adapun rencana kerjasama bimbingan teknis dengan mitra penyelenggara pendidikan lainnya akan segera dilaksanakan secara bertahap, termasuk tentunya sekolah negeri dengan berbagai skema pendanaan termasuk melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto menyampaikan bahwa Ditjen PAUD Dasmen telah menjalin kerjasama dengan sejumlah  mitra pendidikan. Semua organisasi pendidikan yang memiliki program yang sejalan dengan program prioritas Ditjen Paudasmen sudah diundang untuk melakukan penyelarasan program. 

Kemendikdasmen Gandeng Semua Mitra Pendidikan untuk Implementasi Program Prioritas

“Mitra yang telah di undang diberikan kesempatan untuk mengusulkan program Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sesuai dengan program prioritas Kemendikdasmen. Usulan tersebut akan tindaklanjuti berbasis kesiapan mitra dan usulan yang sudah masuk. Selanjutnya, Ditjen PAUD Dasmen akan melakukan rapat koordinasi guna memastikan semua mitra mendapatkan kesempatan yang sama, yang belum memperoleh undangan pada kegiatan bimtek pada bulan ini akan difasilitasi pada kegiatan bimbingan teknis berikutnya,” ujar Dirjen Gogot.

Lebih lanjut, program PM, KA/Koding ini merupakan program yang berkelanjutan yang ditargetkan kepada 45 ribu sekolah di seluruh Indonesia yang merupakan penerima BOS Kinerja dan BOS reguler dengan jumlah siswa besar. Program tersebut tidak hanya berhenti di tahun ini, namun di tahun 2025 merupakan awal mula penerapan PM, KA/koding. 

Pada Agustus 2025, Kemendikdasmen melalui Ditjen PAUD Dasmen juga berencana mengundang kembali 70 lembaga mitra kerja sama tahap 2 untuk menyusun tindak lanjut bimbingan teknis berbagai program prioritas Kemendikdasmen. Ditjen PAUD Dasmen senantiasa terbuka atas partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan mitra pendidikan untuk bersama-sama mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor : 453/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di BBGTK Provinsi Jawa Timur: Mengenang Keikhlasan Para Pahlawan Kemerdekaan

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, BBGTK Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Upacara Bendera di Kampus Kota Batu (17/08/2025). Kepala BBGTK Provinsi Jawa Timur, Dr. Abu Khaer, M.Pd., selaku pembina upacara membacakan Naskah Proklamasi di hadapan para peserta upacara yang mengenakan Wastra Nusantara (kain tradisional).

Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di BBGTK Provinsi Jawa Timur

Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 adalah momen mahapenting dalam perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri, sebagaimana ditegaskan dalam pidato Bung Karno pada momen itu: 

"Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya."

Teks Proklamasi sebetulnya telah disusun oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang tergabung dalam Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945, yang kemudian disebut dengan Piagam Jakarta. Namun dengan berbagai dinamika peristiwa yang terjadi, pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul setengah satu dini hari, para pemimpin bangsa Indonesia sekitar 40 hingga 50 orang melakukan rapat di rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang hendak dibacakan pada pukul 10.00 pagi. Mereka terdiri dari anggota lengkap PPKI, pemimpin-pemimpin pemuda, beberapa pemimpin pergerakan, dan para anggota Chuo Sangi-In yang ada di Jakarta. Di luar, para pemuda turut setia hadir menunggu hasil pembicaraan. 

Di ruang tamu kecil, panitia kecil terdiri dari Sukarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Sukarni, dan Sayuti Melik duduk bersama merancang teks ringkas Proklamasi. Hatta dan Sobardjo mendiktekan rumusan, Sukarno menuliskannya dengan tangan. Setelah selesai dirancang, rumusan proklamasi dibacakan oleh Sukarno perlahan-lahan dan berulang-ulang di depan hadirin di ruang tengah. Semua menyatakan setuju, kecuali pada penandatanganan yang sedianya ditandatangani seluruh hadirin sebagai wakil bangsa Indonesia. 

Sukarni mengusulkan cukup Bung Karno dan Bung Hatta saja yang menandatangani atas nama bangsa Indonesia. Hadirin sepakat, kemudian Sayuti Melik mengetik ulang rumusannya. Itulah yang membedakan rumusan tulisan tangan Sukarno dengan ketikan Sayuti Melik: para pendiri bangsa tidak memikirkan nama-nama mereka harus muncul dalam dokumen bersejarah bangsanya.

Sehari setelahnya, Piagam Jakarta--kristalisasi pergumulan pemikiran para pendiri bangsa--yang menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar juga mengalami kompromi. Kalimat yang memuat tujuh kata yang dirasa diskriminatif oleh sebagian golongan bangsa Indonesia dimufakati untuk diganti menjadi yang lebih mewakili umum: Ketuhanan Yang Maha Esa dengan sidang singkat. Tentang hal itu, Bung Hatta menulis: 

"Apabila suatu masalah serius dan bisa membahayakan keutuhan negara dapat diatasi dalam sidang kecil yang lamanya kurang dari 15 menit, itu adalah suatu tanda bahwa pemimpin-pemimpin tersebut di waktu itu benar-benar mementingkan nasib dan persatuan bangsa."

Tema Peringatan HUT RI ke-80 tahun ini, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, juga sejalan dengan tujuan negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berperan aktif dalam perdamaian dunia. Untuk itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengajak kita untuk merapatkan barisan, bergotong royong, dan bergandeng tangan dengan semangat kemerdekaan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu bagi seluruh anak bangsa. ***

Penulis: Tricahyo A.

Share:

Jadi Pembina Upacara HUT ke-80 RI, Mendikdasmen Serukan Persatuan dan Gotong Royong

Jakarta, 17 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyelenggarakan Upacara Bendera di lapangan Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Senayan, Jakarta.

Jadi Pembina Upacara HUT ke-80 RI, Mendikdasmen Serukan Persatuan dan Gotong Royong

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam arahannya, Menteri Mu’ti mengawali pidato dengan menyerukan pekik “Merdeka!” yang disambut serentak oleh seluruh peserta upacara.

“Kita bersyukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat-Nya bangsa Indonesia tetap bersatu dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri kokoh, berdaulat, dan semakin maju menjadi negara besar dan bermartabat,” ujar Abdul Mu’ti dalam pidatonya.

Jadi Pembina Upacara HUT ke-80 RI, Mendikdasmen Serukan Persatuan dan Gotong Royong (2)

Beliau juga menegaskan bahwa peringatan kemerdekaan  bukan sekadar pernyataan kedaulatan politik, bebas dari penjajahan tetapi juga penegasan atas kedaulatan budaya dan pintu gerbang kemenangan menuju kejayaan bangsa dan negara. Dengan semangat kemerdekaan, kita berusaha mendidik generasi bangsa yang berjiwa merdeka, memiliki semangat juang, patriotisme dan tanggung jawab yang tinggi untuk memajukan bangsa dan negara, cinta tanah air, menjaga marwah, meninggikan harkat dan martabat, memuliakan manusia menuju kebudayaan dan peradaban yang utama.

Tema HUT RI ke-80 tahun ini adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang sejalan dengan tujuan negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berperan aktif dalam perdamaian dunia.

Selain upacara bendera, perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80  juga diramaikan dengan berbagai kegiatan kebersamaan, antara lain lomba bakiak, panca dolanan, tarik tambang, panjat bambu betung, pertunjukan wayang oleh Dalang Ki Bagonk Darmono, melukis langsung oleh seniman Indonesia, sajian jajanan tradisional, orkes melayu gerobak dorong, hingga lomba band antar ketiga kementerian.

Pada kesempatan yang sama, pemerintah juga menganugerahkan Satyalancana Karya Satya kepada 18 pegawai teladan dari ketiga kementerian, masing-masing enam orang dari Kemendikdasmen, Kemenbud, dan Kemendiktisaintek. Penyematan tanda kehormatan dilakukan langsung oleh masing-masing menteri kepada perwakilan pegawai dari kementeriannya.

Jadi Pembina Upacara HUT ke-80 RI, Mendikdasmen Serukan Persatuan dan Gotong Royong (2)

“Dengan semangat kemerdekaan, mari kita rapatkan barisan, bergotong royong, dan bergandeng tangan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu bagi seluruh anak bangsa. Merdeka!” tutup Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Usai upacara, Mendikdasmen Abdul Mu’ti bersama Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto,  memasuki area perayaan Gema Pelindungan budaya Nusantara (Gempita) dan disambut meriah oleh suguhan tari topeng. Dalam sambutan pembuka, Fadli Zon meresmikan gelaran Gempita Kemerdekaan sekaligus memperkenalkan permainan baru “Panjat Bambu Betung”—variasi panjat tradisional yang menggunakan bambu betung yang lebih ramah lingkungan. Bambu yang digunakan dirancang untuk dimanfaatkan kembali menjadi meja, kursi, atau kerajinan setelah acara usai, sebagai wujud praktik keberlanjutan dan edukasi kepedulian lingkungan.

Jadi Pembina Upacara HUT ke-80 RI, Mendikdasmen Serukan Persatuan dan Gotong Royong

Ketiga menteri kemudian meninjau Panggung Petualangan Panca dan berbagai arena perlombaan lainnya, menyapa peserta serta masyarakat yang hadir, sembari mengapresiasi semangat kebersamaan dan kreativitas yang mengiringi perayaan HUT Ke-80 RI. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 451/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Permendikdasmen 11/2025 dan 13/2025, Dasar Sinkronisasi Kurikulum dan Beban Kerja Guru

Jakarta, 15 Agustus 2025 - Sebagai salah satu strategi dalam menyamakan persepsi, memperkuat pemahaman teknis, serta memberikan dukungan kepada guru dalam implementasi kebijakan pendidikan terbaru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru, (Ditjen GTK PG) menggelar webinar bertajuk “Pemenuhan Beban Kerja Sesuai Kebijakan Permendikdasmen 13/2025” yang disiarkan secara langsung dalam youtube Kemendikdasmen pada Jumat (15/8). 

Permendikdasmen 112025 dan 132025, Dasar Sinkronisasi Kurikulum dan Beban Kerja Guru

Direktur Jenderal GTK PG, Nunuk Suryani, dalam arahannya menegaskan bahwa transformasi pendidikan yang tengah berjalan menitikberatkan pada peningkatan kualitas pembelajaran, pendidikan karakter, serta pengembangan potensi peserta didik. Dalam dua kebijakan strategis terbaru yakni Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 tentang Penyesuaian Struktur Kurikulum dan Permendikdasmen Nomor 11 Tahun 2025 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, menjadi landasan penting dalam upaya tersebut.

“Kedua regulasi ini saling terkait dan harus diimplementasikan secara sinkron. Penyesuaian kurikulum akan mempengaruhi rancangan pembelajaran, alokasi jam, metode asesmen, dan strategi pembelajaran. Sementara itu, pengaturan beban kerja guru perlu selaras agar proses belajar-mengajar tetap optimal,” ujar Dirjen Nunuk dalam webinar pada Jumat (15/8).

Ia menambahkan bahwa tanpa pemahaman yang utuh, dapat berisiko terjadi ketidaksesuaian antara aturan dan praktik di lapangan. Oleh karena itu, webinar ini dihadirkan sebagai sarana untuk menjawab pertanyaan teknis, berbagi strategi implementasi sesuai kondisi nyata di sekolah, serta memastikan kebijakan membawa dampak positif terhadap mutu pembelajaran.

“Kami juga ingin memastikan bahwa setiap guru mendapatkan dukungan yang memadai, sehingga implementasi kebijakan tidak hanya tertib secara administrasi, tetapi juga membawa peningkatan kualitas pembelajaran,” imbuhnya.

Permendikdasmen 11/2025 dan 13/2025, Dasar Sinkronisasi Kurikulum dan Beban Kerja Guru

Ia juga mengajak seluruh guru untuk memaknai kebijakan tersebut sebagai peluang memperkuat profesionalisme. “Mari bersama kita perkuat peran guru sebagai agen perubahan pendidikan yang profesional, sejahtera, dan berkarakter, demi terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Analis Hukum, Ditjen GTK PG, Hardianti Kusumawardani, menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran wajib dipenuhi paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu dan paling banyak 40 jam tatap muka per minggu.

“Saat ini guru tidak diperkenankan menambah jam pelajaran (JP) di satuan pendidikan lain untuk memenuhi JP. Namun, harus tetap fokus pada pelaksanaan tugas di setminkalnya masing-masing, adapun terdapat ketentuan yang masih memperbolehkan guru melakukan pengajaran di sekolah lain dalam hal satuan pendidikan membutuhkan guru yang memiliki keahlian tertentu,” jelasnya. 

Ia menambahkan bahwa terdapat pengecualian pemenuhan beban kerja tatap muka bagi guru yang berdasarkan struktur kurikulum, memperoleh jam tatap muka relatif sedikit; guru yang jam mengajarnya kurang dari 24 JP namun jumlah guru di satuan pendidikan sudah ideal; guru pendidikan khusus dan guru pendidikan layanan khusus; serta guru pada Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).

Permendikdasmen 112025 dan 132025, Dasar Sinkronisasi Kurikulum dan Beban Kerja Guru

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Kurikulum, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Yogi Anggraena, menegaskan adanya penyesuaian pada beberapa pasal Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025. Penyesuaian tersebut mencakup penerapan pendekatan pembelajaran mendalam pada kurikulum, penambahan mata pelajaran pilihan seperti Koding dan Kecerdasan Artifisial dalam intrakurikuler, penyesuaian bentuk, kompetensi, dan muatan pembelajaran kokurikuler, serta pengaturan penyediaan kegiatan ekstrakurikuler.

“Dalam kurikulum terdapat tiga pengaturan, yakni intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Ketiganya diharapkan dapat membentuk 8 (delapan) dimensi profil lulusan, yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, penalaran kritis, kolaborasi, kesehatan, komunikasi, kemandirian, kreativitas, dan kewargaan,” ujar Yogi.

Yogi menambahkan, dalam penyesuaian struktur kurikulum bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran, dengan memuat alokasi waktu intrakurikuler dan kokurikuler tanpa mengubah total alokasi waktu beban mengajar untuk setiap mata pelajaran. “Berdasarkan Permendikdasmen tersebut, satuan pendidikan tetap dapat menerapkan Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013,” tegasnya.

Menutup sesi, Guru SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Marini Amalia Ocvianti, turut membagikan pandangannya mengenai tantangan sekaligus peluang dari penerapan kebijakan ini. Ia menilai Permendikdasmen 13/2025 merupakan bentuk perubahan yang adaptif, terutama dalam mendorong pembelajaran mendalam. 

Permendikdasmen 112025 dan 132025, Dasar Sinkronisasi Kurikulum dan Beban Kerja Guru

“Sebelum adanya Permendikdasmen, kami belum menyadari bahwa yang kami lakukan sebenarnya sudah termasuk pembelajaran mendalam. Jadi setelah regulasi ini hadir, kami tidak terlalu kaget, tinggal melanjutkan praktik yang ada. Namun, tentu kami tetap perlu menyesuaikan agar selaras dengan prinsip pembelajaran mendalam,” ungkap Marini. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 443/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Update Informasi

Peningkatan Kompetensi & Kesejahteraan Guru melalui Program PPG
    Sehubungan dengan pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) tahun 2024, Kemendidkasmen menyatakan:
  1. . PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 dilaksanakan melalui 3 tahap, yakni Piloting PPG bagi Guru Tertentu tahap 1 dengan peserta sebanyak 90.487, Piloting tahap 2 sebanyak 211.068 peserta, dan di tahap 3 sebanyak 305.046 peserta.
  2. Total keseluruhan peserta PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 adalah sebanyak 606.601 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Dan menjadi pelaksanaan Tertentu tahun 2024 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Ini merupakan pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
  3. PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 menjadi transformasi besar PPG bagi Guru Tertentu dan upaya percepatan sertifikasi guru dengan sasaran lebih besar dan dapat mendukung penuntasan guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.
  4. Kemendikdasmen terus mengupayakan penuntasan sertifikasi bagi 1.3 juta guru dan berharap semua guru di Indonesia telah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) paling lambat di tahun 2026
  5. Penyelenggaraan program PPG bagi Guru Tertentu dilakukan melalui pembelajaran mandiri dan penugasan terstruktur secara daring, tanpa memungut biaya pada peserta atau gratis, karena sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  6. Saat ini, terdapat sekitar 480 ribu guru yang mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang telah dilaksanakan pada 28 November hingga 20 Desember 2024 melalui aplikasi SIMPKB.
Perpindahan KS Sekolah Penggerak
  1. Membuat Berita Acara difasilitasi oleh Dinas.
  2. Dinas berkoordinasi dengan BBPMP Jatim dengan membuat surat (dilampiri BA) dialamatkan kepada Dirjen PDM tembusan ke Kepala BBPMP Jatim dan Kepala BBGP Jatim.
  3. BBPMP Jatim akan memberikan link usulan perubahan KS tsb.
  4. Setelah disetujui dan keluar SK dari Dirjen PDM, Tim Kerja PSP di Dit. KSPS dan Tendik akan memberikan informasi ke TIm Pengembang SimPKB agar KS baru tsb disinkronkan ke Program Sekolah Penggerak di SimPKB.
  5. Laporan PMO oleh KS khusus bulan Agustus, terakhir tanggal 20 September 2023.
Sekolah Penggerak (03/05/2023)
  1. Ploting FSP dengan sekolah dampingan sedang proses dikerjakan.
  2. Penyamaan persepsi FSP seluruhnya dilakukan oleh Direktorat sehingga undangan dll. akan disampaikan oleh direktorat.
  3. Di wilayah lain juga sedang proses ploting, dan penugasan sebagai NS Pelatihan KP menunggu selesainya kegiatan Penyamaan persepsi FSP tersebut.
Pengelolaan Kinerja PMM (09/01/2024)
  • Perencanaan Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan hingga 31 Januari 2024. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke tahap Pelaksanaan. Jadi, Anda masih memiliki waktu untuk memahami langkahnya dan mendiskusikan rencana kinerja Anda bersama kepala sekolah.

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Selama bulan Ramadhan, presensi masuk mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB kecuali Jumat pukul 15.30 WIB.
  4. DL (Dinas Luar) : Tidak Melakukan perekaman Absensi KDK/KDM pada Asigo/mesin finger
  5. DD (Dinas Dalam) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  6. DO (Dinas Online/Daring) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  7. PIKET : Melakukan perekaman Absensi KDK
  8. NB:- Dimohon dapat menaati jadwal KDK/KDM/PIKET dari Tim Kerja yang telah disampaikan ke Tim Kerja Kepegawaian; - Dimohon tidak melakukan tukar menukar jadwal sesama pegawai; - Data Kehadiran yang kami sampaikan ke bagian keuangan adalah dari sistem, jadi pegawai dapat mengecek secara berkala kehadiran masing-masing. Terima kasih kami sampaikan atas bantuan dan kerja samanya🙏🏻 Admin Kehadiran-Tim Kerja TLK
  9. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI