Praktik Baik Numerasi di Sekolah: Dari Taman Numerasi hingga Permainan Tradisional

Jakarta, 19 Agustus 2025— SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi hari ini menjadi saksi lahirnya peluncuran Gerakan Numerasi Nasional (GNN) yang menjadi program baru di dunia pendidikan Indonesia. Melalui gerakan ini budaya numerasi dibangun sejak dini dengan cara yang menyenangkan agar anak-anak Indonesia tidak hanya terampil berhitung, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, dan adaptif dalam kehidupan sehari-hari.

Kemendikdasmen Luncurkan Gerakan Numerasi Nasional

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap numerasi. “Dimulai dari menumbuhkan rasa cinta dan kegemaran kepada Matematika. Untuk membangun rasa cinta bahwa matematika itu mudah, cara kita mengajarnya juga harus menyenangkan,” ujar Mendikdasmen di Jakarta, Selasa (19/8). 

Menteri Mu’ti juga menekankan bahwa keterampilan numerasi harus dibiasakan sejak dini dan diajarkan dengan cara yang menyenangkan. “Kebiasaan untuk anak-anak kita menggunakan angka, membaca peta dengan numerasi harus kita bangun sebagai bagian dari gerakan dan budaya. Kebiasaan yang menyenangkan ini perlu ditanamkan untuk melawan mitos bahwa Matematika bikin mumet,” tambahnya.

Berbagai Praktik Baik Numerasi di Sekolah

Peluncuran GNN di SD Negeri Meruya Selatan 04 Pagi  juga menampilkan praktik baik dari para guru yang mengintegrasikan numerasi dalam kegiatan belajar sehari-hari. Kepala Sekolah Dasar Negeri Meruya Selatan 04 Pagi, Tri Susilawati, menjelaskan bagaimana sekolahnya menghadirkan taman numerasi sebagai ruang belajar kreatif di luar kelas. Menurutnya, suasana sekolah yang ramah numerasi mampu menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat anak-anak. 

Praktik Baik Numerasi di Sekolah

“Program GNN ini menurut saya sangat-sangat baik, karena dengan program ini, membiasakan pembelajaran numerasi di sekolah menjadi lebih mudah. SDN Meruya Selatan 04 Pagi misalnya, numerasi dikemas melalui taman-taman numerasi di lingkungan sekolah, dengan hiasan di tembok maupun lantai. Dengan begitu, anak-anak tidak merasa bosan, guru pun lebih mudah membuat pembelajaran menarik di luar kelas,” jelasnya. 

Ia juga menambahkan harapannya agar anak-anak merasa tidak takut untuk belajar numerasi maupun matematika. “Harapan terbesar saya agar anak-anak Indonesia benar-benar tergerak dalam belajar numerasi, agar mereka tidak lagi merasa takut dengan Matematika yang selama ini dianggap momok,” ujar Tri.

Sementara itu, kisah lain datang dari SDN Tugu Selatan 03, Nilam Sarmaria yang mengajarkan numerasi melalui permainan tradisional. Praktik ini menunjukkan bahwa pembelajaran numerasi bisa dikaitkan dengan budaya lokal yang dekat dengan kehidupan anak. “Kalau di sekolah kami, keseharian yang saya ajarkan di dalam kelas itu bermain dengan congklak dan dempla. Dari situ anak-anak belajar menghitung, menentukan nilai tempat, sekaligus melatih logika dengan cara yang menyenangkan,” jelas Nilam. 

Praktik Baik Numerasi di Sekolah

Tak ketinggalan, Guru SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Vita Krisnasari, juga menyampaikan dukungannya terhadap GNN. “Kami sangat mendukung gerakan numerasi nasional ini karena numerasi merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap anak Indonesia. Keterampilan ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan diimplementasikan dalam berbagai aktivitas. Harapannya tentu saja dapat meningkatkan kemampuan numerasi setiap anak di Indonesia sehingga menjadi modal berharga bagi masa depan mereka.”

Ia menambahkan bahwa praktik pembelajaran numerasi dibuat menyenangkan dan lintas mata pelajaran. “Kalau di sekolah, kami ajarkan numerasi tidak hanya di Matematika, tapi juga di pelajaran lain. Salah satunya dengan menghadirkan pojok numerasi. Lingkungan sekolah kami sudah dilengkapi dengan fasilitas numerasi,” tutup Vita.

Sementara itu, Guru SDN Pulau Kelapa 02 Pagi, Kepulauan Seribu, Hidayat, menekankan pentingnya suasana belajar yang ramah. “Peran guru sangat penting, yaitu bagaimana menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak tidak merasa takut lagi terhadap matematika ataupun numerasi,” ujarnya. Ia juga mencontohkan praktik sederhana yang diterapkannya, “Misalnya ketika anak jajan, kita bisa ajak mereka membaca kandungan gizi di bungkus makanan. Dari situlah numerasi hadir dalam kehidupan nyata,” lanjut Hidayat.

Praktik Baik Numerasi di Sekolah (3)

Hidayat berharap, “Saya berharap gerakan nasional ini bisa dilakukan secara menyeluruh di seluruh Indonesia, sehingga meningkatkan capaian numerasi anak-anak bangsa.”

Peluncuran Gerakan Numerasi Nasional di SDN Meruya Selatan 04 Pagi. menjadi simbol awal dari gerakan bersama membangun budaya numerasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan praktik baik yang dilakukan guru, dukungan orang tua, dan keterlibatan komunitas, diharapkan GNN menjadi akar kuat yang menumbuhkan generasi Indonesia yang lebih cerdas, tangguh, dan hebat. ***

Sumber: Siaran Pers Nomor: 459/sipers/A6/VIII/2025 Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Update Informasi

Peningkatan Kompetensi & Kesejahteraan Guru melalui Program PPG
    Sehubungan dengan pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) tahun 2024, Kemendidkasmen menyatakan:
  1. . PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 dilaksanakan melalui 3 tahap, yakni Piloting PPG bagi Guru Tertentu tahap 1 dengan peserta sebanyak 90.487, Piloting tahap 2 sebanyak 211.068 peserta, dan di tahap 3 sebanyak 305.046 peserta.
  2. Total keseluruhan peserta PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 adalah sebanyak 606.601 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Dan menjadi pelaksanaan Tertentu tahun 2024 dengan kelulusan sejumlah 598.558 (98,59%). Ini merupakan pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dengan jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
  3. PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 menjadi transformasi besar PPG bagi Guru Tertentu dan upaya percepatan sertifikasi guru dengan sasaran lebih besar dan dapat mendukung penuntasan guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.
  4. Kemendikdasmen terus mengupayakan penuntasan sertifikasi bagi 1.3 juta guru dan berharap semua guru di Indonesia telah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) paling lambat di tahun 2026
  5. Penyelenggaraan program PPG bagi Guru Tertentu dilakukan melalui pembelajaran mandiri dan penugasan terstruktur secara daring, tanpa memungut biaya pada peserta atau gratis, karena sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  6. Saat ini, terdapat sekitar 480 ribu guru yang mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang telah dilaksanakan pada 28 November hingga 20 Desember 2024 melalui aplikasi SIMPKB.
Perpindahan KS Sekolah Penggerak
  1. Membuat Berita Acara difasilitasi oleh Dinas.
  2. Dinas berkoordinasi dengan BBPMP Jatim dengan membuat surat (dilampiri BA) dialamatkan kepada Dirjen PDM tembusan ke Kepala BBPMP Jatim dan Kepala BBGP Jatim.
  3. BBPMP Jatim akan memberikan link usulan perubahan KS tsb.
  4. Setelah disetujui dan keluar SK dari Dirjen PDM, Tim Kerja PSP di Dit. KSPS dan Tendik akan memberikan informasi ke TIm Pengembang SimPKB agar KS baru tsb disinkronkan ke Program Sekolah Penggerak di SimPKB.
  5. Laporan PMO oleh KS khusus bulan Agustus, terakhir tanggal 20 September 2023.
Sekolah Penggerak (03/05/2023)
  1. Ploting FSP dengan sekolah dampingan sedang proses dikerjakan.
  2. Penyamaan persepsi FSP seluruhnya dilakukan oleh Direktorat sehingga undangan dll. akan disampaikan oleh direktorat.
  3. Di wilayah lain juga sedang proses ploting, dan penugasan sebagai NS Pelatihan KP menunggu selesainya kegiatan Penyamaan persepsi FSP tersebut.
Pengelolaan Kinerja PMM (09/01/2024)
  • Perencanaan Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan hingga 31 Januari 2024. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke tahap Pelaksanaan. Jadi, Anda masih memiliki waktu untuk memahami langkahnya dan mendiskusikan rencana kinerja Anda bersama kepala sekolah.

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Selama bulan Ramadhan, presensi masuk mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB kecuali Jumat pukul 15.30 WIB.
  4. DL (Dinas Luar) : Tidak Melakukan perekaman Absensi KDK/KDM pada Asigo/mesin finger
  5. DD (Dinas Dalam) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  6. DO (Dinas Online/Daring) : Melakukan perekaman Absensi sesuai jadwal KDK/KDM
  7. PIKET : Melakukan perekaman Absensi KDK
  8. NB:- Dimohon dapat menaati jadwal KDK/KDM/PIKET dari Tim Kerja yang telah disampaikan ke Tim Kerja Kepegawaian; - Dimohon tidak melakukan tukar menukar jadwal sesama pegawai; - Data Kehadiran yang kami sampaikan ke bagian keuangan adalah dari sistem, jadi pegawai dapat mengecek secara berkala kehadiran masing-masing. Terima kasih kami sampaikan atas bantuan dan kerja samanya🙏🏻 Admin Kehadiran-Tim Kerja TLK
  9. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI